"Soal seperti multiple choice agak susah karena jawaban-jawabannya itu mirip-mirip, jadi harus cari yang paling pas," ujar Laode saat ditemui Kompas.com di sela-sela istirahat jelang uji kompetensi tahap kedua di Gedung Pusat Pendidikan dan Latihan Kemensetneg, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).
Laode menceritakan, ada satu pertanyaan dalam ujian terkait definisi dari korupsi. Dia menuturkan, dari empat pilihan jawaban yang ada, keempatnya memiliki definisi yang hampir serupa.
"Jawabannya kan pilihan antara A,B,C, atau D. Keempat jawaban itu mirip-mirip, misalnya soal definisi korupsi, ada pilihan jawaban yang menjebak. Jebakan itu ada di penggunaan kata 'dan' serta 'atau', itu kan kita ada enggak hafal," tuturnya kemudian.
Laode melanjutkan, ada juga soal-soal lain yang cukup menyulitkan, misalnya soal definisi-definisi pemberantasan korupsi yang ada di Undang-undang (UU) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan dalam UU KPK.
"Bahkan ditanyain definisi pemberantasan korupsi dalam UU KPK, kan itu agak panjang, jadi untuk bisa menjawab kan terkadang lupa. Saya yakin juga orang di luar KPK akan lebih sulit lagi karena enggak tiap hari membaca, kita saja yang setiap hari membaca saja masih lupa," jelasnya.
Namun demikian, ketika ditanya terkait persiapan untuk menghadapi jebakan-jebakan jawaban tersebut, Laode mengaku tidak ada persiapan.
Seperti diketahui, pansel hari ini menggelar uji kompetensi yang terdiri dari dua tahap, yakni tes objektif dan makalah. Tes tersebut dilakukan dari pukul 08.00-13.00 WIB. Adapun capim yang ikut uji kompetensi adalah peserta yang lolos seleksi administrasi berjumlah 192 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/18/11134631/laode-tes-capim-kpk-multiple-choice-pilihan-jawabannya-menjebak