Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Caleg Gagal Incar BPK | Sarung Ma'ruf Amin | Polemik Kartu Tanda Pendukung 02

Masyarakat menyorotinya sebab para politisi itu merupakan calon anggota legislatif yang gagal melaju ke Senayan. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan kesan tidak profesionalnya BPK dan hanya menjadi tujuan para politisi.

Isu lain yang menjadi perhatian masyarakat adalah wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin yang menggunakan sarung saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres.

Apa saja yang populer di kanal Nasional Kompas.com pada Kamis (4/7/2019)? Berikut ulasannya:

1. Caleg gagal mendaftar jadi anggota BPK

Sejumlah nama caleg gagal dalam Pemilu 2019 terlihat muncul sebagai pendaftar dalam seleksi calon anggota BPK periode 2019-2024.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya ada 10 nama caleg yang gagal melaju ke Senayan di antara 64 pendaftar calon anggota BPK.

Meski demikian, sejumlah pihak tidak mempermasalahkan berbondong-bondongnya politisi gagal ini ke Senayan. Sebab, mekanisme pemilihan anggota BPK dalam Undang-Undang Dasar 1945 memang ditentukan DPR yang notabene perkumpulan para politisi.

Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK juga tidak melarang para politisi itu mendaftar sebagai calon anggota BPK.

Polemik tersebut dapat Anda ikuti dalam artikel ini: Saat Caleg Gagal Ramai-ramai Daftar Jadi Anggota BPK...

2. Sarung Ma'ruf Amin

Ma'ruf Amin yang merupakan wapres terpilih menarik perhatian publik saat menemui Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden. Perhatian itu juga tertuju kepada sarung yang dikenakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Adapun, Ma'ruf mendatangi Kantor Wapres atas undangan Kalla. Dalam pertemuan itu, Kalla menjelaskan mengenai tugas-tugas yang akan diemban Ma'ruf sebagai wakil Kepala Negara.

Perhatian awal tertuju saat Ma'ruf datang melalui gerbang depan. Menurut aturan protokoler, memang tidak sembarang orang bisa melalui jalur itu. Dengan demikian, Ma'ruf yang merupakan wapres terpilih sudah dapat masuk melalui gerbang utama.

Kemudian, perhatian tertuju kepada sarung yang dikenakan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu. Sarung memang selama ini menjadi kekhasan tokoh NU, termasuk Ma'ruf Amin.

Lalu seperti apa jawaban Ma'ruf saat ditanya apakah dia akan mengenakan sarung saat bertugas sebagai wapres?

Baca dalam artikel ini: Ini Jawaban Maruf Amin Saat Ditanya Tetap Pakai Sarung atau Tidak...

3. Pembuatan Kartu Tanda Pendukung 02 menuai masalah

Partai Gerindra mempermasalahkan pembuatan kartu tanda pendukung Prabowo-Sandiaga Uno yang viral di media sosial sejak beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah bahwa pembuatan kartu itu atas inisiatif partainya.

Menurut Dasco, pembuatan kartu tanda pendukung itu dibuat tanpa pengetahuan Prabowo.

Bahkan, menurut Dasco, Partai Gerindra tidak segan akan mengambil langkah hukum. Partai Gerindra siap melaporkan pembuat kartu itu ke polisi.

Seperti apa ceritanya? Simak dalam artikel ini:  Waketum Gerindra: Pembuatan Kartu Tanda Pendukung 02 Tanpa Izin Prabowo

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/05/05584831/populer-nasional-caleg-gagal-incar-bpk-sarung-maruf-amin-polemik-kartu-tanda

Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke