Salin Artikel

Kunjungan ke Akademi TNI, Menhan Ingatkan Ancaman Radikalisme ke Taruna

Mendapat kunjungan pertama adalah Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya. Sehari Kemudian dilanjutkan ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta.

Kepada para Taruna Menhan berharap agar para taruna bisa menjadi anggota TNI yang profesional pada bidangnya dan fokus pada tugas pokok yang diberikan kelak.

"Jadilah pemimpin yang senantiasa menjadi solusi dari setiap permasalahan dan bukan sebaliknya malah menjadi masalah serta menjadi duri bagi organisasi," lanjutnya dalam keterangan tertulisnya

Selain itu, tambah Menhan, diharapkan mereka menjadi perwira yang memiliki kepribadian Merah Putih, loyalitas tinggi, disiplin, dan soli. Dengan demikian, TNI senantiasa disegani dan dihormati oleh rakyat.

“Ilmu pengetahuan memang faktor penting menjadikan generasi bangsa yang cerdas, tapi kecerdasan tersebut tidak akan berarti apa-apa jika tidak diperkaya dengan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat," tegas Menhan.

Menhan juga mengungkapkan mereka adalah putra-putri terbaik TNI yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin TNI pada level strategis di masa yang akan datang.

“(Kalian) harus maju dan berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus berkarya. Selain itu juga harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasialis, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, untuk selalu berjuang demi kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia,” pesannya.

“Saya pada waktu itu banyak pemberontakan, itu yang kita hadapi, sekarang berbeda lagi. Ke depan, tugas–tugas para pemimpin termasuk kalian itu semakin berat, banyak ragamnya,” ujar Menhan.

Waspadai ancaman bangsa

Lebih lanjut Menhan menjelaskan saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan. Diantaranya adalah adalah ancaman terorisme dan radikalisme, bencana alam, narkoba, serta pemberontakan atau sparatisme.

Terakhir adalah ancaman paling berbahaya, yakni doktrin yang mempengaruhi mindset atau pola pikir, sehingga dapat memecah belah persatuan bangsa.

Jadi yang perlu diwaspadai adalah ancaman perang terhadap mindset dan ideologi negara. Sebab ancaman ini ingin mengubah Ideologi Pancasila yang merupakan pemersatu bangsa Indonesia.

“Ancaman terhadap Ideologi Pancasila adalah ancaman terhadap persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Menhan.

Untuk itu, Menhan berpesan, kelak ketika menjadi Perwira TNI, mereka dapat menjadi orang yang berkarakter, profesional pada bidangnya, dan fokus pada tugas pokoknya masing-masing.

“Saya mempunyai harapan yang luar biasa kepada generasi muda, termasuk kalian semua. Saya minta kalian yang memiliki darah merah putih, jadilah Prajurit TNI pembela Merah Putih, setia kepada NKRI serta memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga,” pesan Menhan.

Selain didampingi Irjen Kemhan, Menhan Ryamizard Ryacudu turut didamping sejumlah pejabat Kemhan.

Mereka adalah Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Tandiyo Budi Revita, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, Karo TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie, dan Karoum Setjen Kemhan Marsma TNI M Yusuf Jauhari.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/25/17581551/kunjungan-ke-akademi-tni-menhan-ingatkan-ancaman-radikalisme-ke-taruna

Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke