Salin Artikel

PDI-P Sebut Kemenangan di 15 Provinsi Sejalan dengan Keunggulan Jokowi-Ma'ruf

Ia menilai hal tersebut secara tak langsung menunjukkan PDI-P merupakan penyokong utama kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang memberi kepercayaan kepada PDI-P sebagai penopang utama pemerintahan Pak Jokowi,” kata Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (9/5/2019).

Berdasarkan data dari Situng Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI-P, hingga kemarin, partai itu memenangkan pemilu legislatif di 15 provinsi. Bali adalah provinsi penyumbang suara terbesar bagi PDI-P dengan 57,56 persen, lalu diikuti Yogyakarta (34,15 persen), dan Sulawesi Utara (32,28 persen).

Selanjutnya di Jawa Tengah (30,48 persen), Maluku Utara (29,37 persen), Kalimantan Tengah (28 persen), DKI Jakarta (25,07 persen), Sulawesi Barat (23,48 persen).

Lalu, Sumatera Utara (20,78 persen), Sulawesi Tenggara (20,64 persen), Jawa Timur (20,46 persen), Bangka Belitung (20,22 persen), Kalimantan Utara (19,27 persen), Lampung (18,82 persen), dan Banten (16,73 persen).

Sementara itu Jokowi-Ma'ruf menang di 21 provinsi dan luar negeri. Provinsinya sama dengan di atas ditambah Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Pengecualian terjadi di Banten di mana pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul.

Walau berpotensi jadi pemenang, Hasto memastikan partainya tetap akan membicarakan format koalisi dengan partai pengusung lainnya.

Sebab, ia mengatakan, seluruh parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) telah bekerja keras memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Karenanya ke depan koalisi akan berpijak kepada kesepakatan bersama.

“Terutama kesepakatan bersama partai yang menerima dukungan rakyat sehingga melampaui parliamentary threshold di parlemen,” lanjut Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/09/17164591/pdi-p-sebut-kemenangan-di-15-provinsi-sejalan-dengan-keunggulan-jokowi-maruf

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke