Salin Artikel

Beredar Hoaks "Antara" Beritakan Sekjen PBB Beri Selamat atas Kemenangan Prabowo

Disebutkan bahwa artikel itu ditulis oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara yang mengutip berita dari Kantor Berita Xinhua yang memberitakan kabar itu dari New York, AS.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat menegaskan bahwa artikel tersebut merupakan hoaks.

"Artikel itu hoaks. Artikel lama yang asli (dibuat oleh) Antara diganti nama, dan lainnya," ujar Meidyatama saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (27/4/2019).

Dalam artikel hoaks ini, disebutkan bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Pedro Coelho pada Minggu (21/4/2019) memberikan ucapan selamat kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang terpilih sebagai pemenang dalam Pilpres 2019.

Dinarasikan juga bahwa Coelho menyampaikan pesan tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya.

Berikut isi pernyataan tersebut:

"Sekretaris Jenderal telah mengikuti secara seksama pemilihan presiden di Indonesia yang diselenggarakan pada 17 April, dan menyampaikan dengan puas banyaknya pemilihan yang dilaporkan memberi suara mereka.

Sekretaris Jenderal bermaksud tetap terlibat dengan Pemerintah Indonesia dan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai maslaah penting bagi masyarakat internasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia."

Dalam artikel hoaks itu, ditulis seolah-olah pernyataan Sekjen PBB disampaikan pada Minggu (21/4/2019) petang.

Artikel juga jelas terlihat hoaks, sebab Sekjen PBB saat ini adalah Antonio Guterres dari Portugal. Guterres menjabat sejak 2017.

Perbandingan dengan artikel asli

Meidyatama mengungkapkan bahwa pembuat hoaks mengganti judul artikel asli dan juga sejumlah nama tokoh, tanggal, dan negara dari artikel asli yang ditulis LKBN Antara.

Adapun, berita aslinya berjudul: "Sekjen PBB Ucapkan Selamat Kepada Presiden Terpilih Iran" yang tayang pada Minggu, 16 Juni 2013.

Selain itu, foto yang terpampang sebagai headline pun diubah oleh pembuat hoaks.

"Terlihat bahwa modus yang digunakan adalah memamakai berita lama terkait ucapan selamat Sekjen PBB saat itu Ban Ki-moon pasca-pemilu Iran dan kemudian mengubah nama-nama dalam berita itu agar terkait dengan capres tertentu," ujar Meidyatama.

"Ini menjadi kebohongan yang terencana," kata dia.

Bekerja sama dengan Kominfo

Selain itu, beredarnya artikel yang mengatasnamakan LKBN Antara, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) dalam mengonfirmasi kebenaran dari artikel tersebut.

"Kami tadi malam sekitar pukul 19.00 mendapat kabar ada hoaks dan segera respons dan koordinasikan dengan Kominfo juga," ujar Meidyatama.

Dengan sigap, Kominfo langsung memberikan label "Hoaks" pada artikel palsu tersebut melalui Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Kominfo.

Atas beredar luasnya kabar ini, Meidyatama mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita tersebut.

"Kami selalu mengimbau publik agar cek kepada sumber langsung media bersangkutan dan ikut melaporkan dan memverifikasi jika ada berita-berita yang mencurigakan," ujar Meidyatama.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/27/10103121/beredar-hoaks-antara-beritakan-sekjen-pbb-beri-selamat-atas-kemenangan

Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke