Salin Artikel

"Tidak Dilaporkan tetapi Diviralkan di Medsos, Ini Maunya Apa?"

Menurut dia, jika merasa dicurangi, semestinya pihak tersebut melaporkannya kepada Bawaslu untuk diusut.

Karena itu, ia mencurigai pihak yang memviralkan dugaan kecurangan namun tak melaporkannya ke Bawaslu bertujuan untuk mendelegitimasi pemilu dan penyelenggaranya.

"Jadi menurut saya ada banyak viral kecurangan di medsos itu memang sengaja diproduksi untuk memdelegitimasi pemilu. Hasil pemilu dan penyelenggara pemilu. Ini yang enggak bener dari publikasi itu," ujar Jeirry di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Matraman, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

"Mestinya langsung dilaporkan. Kalau dilaporkan kan dicari. Ini tidak dilapokan, diviralkan di medsos. Ini maunya apa? Supaya terbangun opini, supaya pemilu curang. Padahal potongannya (video) tidak utuh," lanjut dia.

Karena itu, ia menyarankan sebaiknya pihak yang memviralkan video dugaan kecurangan pemilu di media sosial segera melaporkannya ke Bawaslu jika ingin memperoleh keadilan.

Jika hanya diviralkan dan tak dilaporkan, menurut Jeirry, justru terkesan aneh lantaran penyebaran kecurangan tersebut tak membuat yang merasa dicurangi mendapatkan keadilan.

Sehingga, yang tertangkap adalah motivasi penyebaran dugaan kecurangan tersebut seolah untuk mendelegitimasi pemilu.

"Karenanya mencerna pelanggaran ini kita harus rasional, harus lahir dari pengalaman di TPS. Saya lihat itu diviralkan untuk membuat pemilu tak legitimate dan penyelenggara pemilu seolah bobrok. Itu yang coba dicitrakan ke publik sehingga hasilnya tak sah," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/25/17553711/tidak-dilaporkan-tetapi-diviralkan-di-medsos-ini-maunya-apa

Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke