Salin Artikel

Polri Instruksikan Sistem Kerja "Shift" bagi Anggota yang Amankan Pemilu

Hal itu dilakukan mengingat hingga Kamis (25/4/2019), sudah ada 16 anggota kepolisian yang gugur dalam menjalankan tugas mengawal surat suara.

"Evaluasi dari asisten sumber daya manusia Polri sudah memberikan telegram berupa arahan, khususnya anggota Polri yang melaksanakan tugas pengamanan di PPK saat ini maupun nanti mengawal logistik hingga ke KPUD itu harus bekerja secara gantian, atau shift," ujar Dedi di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Dedi menambahkan, setiap Polda juga harus memberikan tambahan asupan kepada anggota kepolisian dalam rangka menjag stamina hingga pengumuman resmi KPU pada 22 Mei 2019.

Anggota polisi, lanjut Dedi, yang bertugas di PPK saat ini sudah bekerja secara bergantian. Namun, untuk anggota yang menjaga di tempat pemungutan suara (TPS) masih bekerja secara full.

"Kalau yang di TPS kan itu full, dari mulai mengawal logistik pemilu di gudang penyimpanan sampai ke TPS. Waktu pengamanan yang dilakukan anggota kepolisian cukup panjang sampai ke PPK," paparnya.

Dedi mengungkapkan, waktu dan sistem pemilu yang panjang membuat anggota kepolisian yang bertugas kewalahan hingga akhirnya gugur.

Ia menjelaskan, anggota kepolisian yang gugur dalam mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2019 naik 100 persen dibandingkan Pemilu 2014. Desain pemilu serentak yang menguras fisik penyelenggara dan petugas keamanan dinilai menjadi faktor utama.

"Saat ini mengalami peningkatan 100 persen. Di 2014, total ada delapan anggota kepolisian yang gugur, saat ini di Pemilu 2019 update-nya sudah ada 16 orang," ujarnya.

Kenaikkan tersebut, tutur Dedi, diakibatkan penyelenggaraan Pemilu 2019 memiliki durasi waktu yang lama dibandingkan Pemilu lima tahun sebelumnya. Polisi pada pemilu bertugas mengamankan TPS penghitungan dan pengawalan surat suara

Pada Pemilu 2014, lanjutnya, sebagian besar proses pelaksanaannya selesai pada sore hari.

"Kalau yang tahun 2019 ini, penghitungan bisa sampai sekian lama kan, penghitunganya bisa sampai 8 jam bahkan sampai pagi baru selesai. Pagi selesai, kemudian cek lagi seluruh kelengkapan dan surat suara, kemudian kawal lagi ke PPK," jelasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/25/17304081/polri-instruksikan-sistem-kerja-shift-bagi-anggota-yang-amankan-pemilu

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke