Hal itu disampaikan Lukman menanggapi pernyataan Prabowo bahwa ia unggul dengan meraih 62 persen suara.
"Sebaran TPS tidak merata, sebagian besar hanya mengambil data dari TPS tempat pasangan Prabowo-Sandi memperoleh kemenangan," kata Lukman saat ditemui di war room TKN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Ia mengatakan, keanehan itu terlihat dari data BPN yang menyatakan Prabowo-Sandi unggul di Lampung dan DKI Jakarta.
Hal itu, kata Lukman, berbeda dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul di sana.
Lukman mengatakan, data BPN yang ia peroleh, suara Jokowi-Ma'ruf di Lampung sebesar 40,91 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 59,09 persen.
Setelah ia telusuri, ternyata hanya data dari 30 TPS yang dimasukkan.
Sementara itu, di data BPN pula, suara Jokowi-Ma'ruf di Jakarta ditulis lebih kecil daripada Prabowo-Sandi.
Padahal, kata Lukman, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf unggul.
"Sementara pihak sebelah menyatakan menang di Jakarta. Setelah kami lihat hanya 300 TPS yang dimasukkan. Sekali lagi ini kebohongan kedua," ujar Lukman.
"Kami akan setiap hari keluarkan kebohongan-kebohongan, kebohongan ketiga dan keempat, ketika kami sudah entry data lebih dari 40 Persen. Karena angka naik turun sudah stabil perolehan persentasi kami," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/22/09311681/tkn-real-count-bpn-sebagian-besar-ambil-data-tps-yang-prabowo-sandi-menang