Salin Artikel

Kemendagri Kirim Ratusan Tim Pemantau Persiapan Pemilu ke Provinsi-provinsi

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan tim ini hanya memantau, tidak sampai ikut campur dalam pelaksanaan pemilu.

"Kami memantau saja, kami tidak masuk ke ranah yang menjadi kewenangan KPU (Komisi Pemilihan Umum), di luar itu saja. Kami membantu memastikan pelaksanaan pemilu lancar dan memantau Pemda juga peduli kalau KPUD-nya perlu ada bantuan," ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (11/4/2019).

Ada sebanyak 210 orang yang akan berangkat ke provinsi-provinsi pada 15 April 2019. Tjahjo mengatakan, provinsi yang diprioritaskan adalah yang masuk dalam daerah rawan.

Mereka akan mendeteksi potensi gangguan pemilu di daerah dan juga masalah yang timbul pada masa tenang. Misalnya, tim menemukan masalah pada KPU yang membutuhkan tambahan staf jelang hari pencoblosan.

Bisa juga jika tim pemantau menemukan masalah-masalah yang membuat sebuah TPS menjadi area rawan gesekan.

Semua temuan tim akan dilaporkan kepada pemerintah daerah setempat dan kepolisian. Nanti, temuan itu akan ditindaklanjuti oleh lembaga tersebut.

"Tim pemantau hanya memastikan bahwa tugas KPU, Panwaslu di daerah jangan sampai terhambat, jangan sampai terganggu," ujar Tjahjo.

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Soedarmo mengatakan pihaknya sudah mengirim surat kepada penerintah daerah.

Isinya meminta penerintah daerah menerima laporan dari tim pemantau ini.

"Tugas pokoknya adalah pemantauan. Jangan intervensi terhadap penyelenggaraan. Tugasnya hanya memantau, kemudian bila ketemu (masalah) laporkan ke kepala daerah setempat atau Posko Kemendagri setiap sore," kata Soedarmo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/11/13010831/kemendagri-kirim-ratusan-tim-pemantau-persiapan-pemilu-ke-provinsi-provinsi

Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke