Ma'ruf mengatakan, seorang pemimpin semestinya mampu mengontrol emosi dan bersikap sabar.
Hal itu disampaikan Ma'ruf usai berkampanye di Lapangan PT Kertas Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
"Ya itu lah. Pemimpin itu jangan kita cepat emosi. Ya, sabar. Santun," ujar Ma'ruf saat dimintai tanggapan mengenai sikap Prabowo yang menggebrak-gebrak meja saat berkampanye di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).
Ma'ruf menilai, sikap seperti itu tidak akan disukai oleh masyarakat Indonesia sebagai pemilihnya.
"Masyarakat justru akan tidak tertarik," lanjut Ma'ruf.
Prabowo sebelumnya menggebrak podium saat berorasi di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).
Hal itu dilakukan Prabowo saat berorasi menyinggung mengenai netralitas TNI dan Polri.
Dari video yang beredar di sejumlah media, saat berpidato, Prabowo berpesan kepada tentara dan polisi yang masih aktif agar netral.
Ia berharap aparat tidak mengabdi kepada segelintir orang, apalagi antek asing.
"Hai adik-adikku, kau yang ada di tentara, polisi yang masih aktif. Ingat kau adalah tentara rakyat, kau polisi rakyat. Seluruh rakyat Indonesia," ucapnya dengan penuh semangat, disambut riuh massa pendukung.
"Kau tidak boleh mengabdi pada segelintir orang, apalagi membela antek-antek asing, apalagi kau bela antek-antek asing," ucapnya sambil menggebrak podium.
Gebrakan itu membuat pengeras suara yang menempel di podium terlepas.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/09/17533611/tanggapi-prabowo-maruf-amin-sebut-pemimpin-jangan-cepat-emosi