Ketiganya adalah Alhaji Kaliki alias Ibrohim, Jaka Ramadan alias Ikrima, dan Andi Muhammad alias Andi Abdulah alias Fadel.
"Saat ini untuk satgas akan melakukan evakuasi terhadap ketiga jenazah tersebut karena letaknya sangat jauh," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Diketahui bahwa kelompok ini melakukan pelarian secara terpisah yang terbagi ke dalam dua kelompok. Ada yang dipimpin oleh Ali Kalora dan kelompok lainnya dipimpin Qatar alias Farel.
Baku tembak tersebut terjadi antara aparat gabungan dengan kelompok yang dipimpin oleh Qatar alias Farel.
Dedi menerangkan, proses evakuasi akan dilakukan dengan menggunakan helikopter.
Jalur udara dipilih karena medan yang terjal sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan proses evakuasi melalui jalur darat.
"Jadi ada beberapa koordinat tertentu akan diturunkan heli TNI maupun Polri akan turun di situ, evakuasi jenazah, karena untuk medannya sangat terjal," ungkap dia.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/22/16500841/satgas-tinombala-evakuasi-3-jenazah-anggota-kelompok-ali-kalora-dengan