Menurut Aria, selama ini TKN lalai menghadapi itu dan terlalu fokus mengampanyekan program-program Jokowi-Ma'ruf.
Aria menyinggung hoaks yang ada di akar rumput seperti isu soal pelarangan azan hingga pernikahan sesama jenis.
Menurut Aria, hoaks itu disebarkan oleh pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Mereka tidak menyampaikan visi misi Prabowo-Sandi, mereka menyampaikan hoaks. Nah itu kita lalai, kami pikir rakyat itu tidak mudah percaya, faktanya banyak yang percaya," ujar Aria di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Kali ini, kata Aria, seluruh kekuatan yang dimiliki TKN akan digunakan untuk menangkal hoaks di masyarakat.
Kekuatan yang dimaksud adalah 162.000 calon legislatif ditambah relawan dan tokoh masyarakat pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Mulai kemarin sudah ditegaskan. Tidak hanya menyampaikan yang baik-baik tapi juga lawan hoaks bersama-sama," ujar Aria.
Aria mengatakan semua elemen kekuatan harus turun door to door, sama seperti cara hoaks itu disebarkan.
Ini sekaligus upaya untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada satu bulan jelang pemilu.
Pesan untuk melawan hoaks ini juga sempat disampaikan langsung oleh Jokowi. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Konsolidasi TKN menjelang 30 hari menuju hari pencoblosan.
"Berkaitan dengan kabar fitnah, kabar bohong, hoaks, itu harus direspons, dilawan, jangan diam. Saya sampaikan itu. Waktu 30 hari seperti ini kalau enggak merespons setiap proses di bawah dengan cepat, ya berbahaya," kata Jokowi di lokasi Rapat Konsolidasi TKN, Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/21/07384101/tkn-jokowi-maruf-merasa-lengah-hadapi-hoaks