Dalam peristiwa ini, dua orang WNI menjadi korban yaitu bapak dan seorang anaknya.
"Bapak dalam keadaan kritis karena tembakan berkali-kali. Anaknya kena satu tembakan dan saat ini sudah kumpul sama ibunya," kata Tantowi melalui pesan tertulis yang diterima, Jumat petang.
"Dan kami sedang kontak satu persatu. Kami terus melakukan komunikasi dengan polisi setempat dan warga kita di sana," kata dia.
Saat ini, lanjut Tantowi, perwakilan KBRI belum bisa bertolak ke Christchurch karena semua penerbangan ke sana dibatalkan.
"Airport ditutup dan baru dibuka besok. Situasi di Christchurch masih tegang. Semua di NZ (New Zealand) kaget dan mengutuk karena hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Tantowi.
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, 40 orang tewas dan 20 lainnya luka parah dalam serangan teror di masjid Al Noor di kota Christchurch.
"Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik," kata Ardern.
"Dua bahan peledak dipasang di kendaraan milik tersangka. Keduanya sudah ditemukan dan dijinakkan," tambah Ardern,
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/15/17584161/penjelasan-dubes-ri-untuk-selandia-baru-tentang-kondisi-wni-pasca-serangan