Salin Artikel

Saat Presiden Jokowi Mencoba Menenun Kain Sarung...

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mencoba menenun kain sarung dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Festival Sarung Indonesia 2018, Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/3/2019).

Awalnya, Jokowi beserta istrinya Iriana dan sejumlah jajaran Kabinet Kerja mengamati pengrajin tenun asal Gresik, Syamsudin yang menenun kain sarung.

Jokowi tampak berpindah ke beberapa sisi ATBM tersebut untuk melihat bagaimana alat itu bekerja. Sesudah melihat Syamsudin menggunakan alat tersebut, Jokowi pun mencobanya.

Mengikuti bimbingan Syamsudin, Jokowi tampak beberapa kali mencoba menenun kain sarung dengan alat tersebut. Seusai mencobanya, Jokowi menyalami Syamsudin atas kemampuannya.

"Ini lah kekayaan kebudayaan kita yang kita tempatkan pada tempat yang paling baik sebagai penghargaan kita atas karya dan produksi setiap provinsi yang berbeda-beda corak, berbeda motif, berbeda-beda warna dan memiliki filosofi yang tinggi," kata Jokowi dalam sambutannya.

Ia merencanakan, nantinya setiap bulan ada hari tertentu agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menggunakan sarung bersama-sama.

"Saya akan mengajak nantinya ini baru akan kita tentukan setiap hari tertentu dalam satu bulan kita memakai sarung bersama-sama, mau ndak?" tanya Jokowi kepada peserta festival yang hadir.

"Mau," teriak peserta.

"Setuju ndak?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," balas peserta lagi.

"Bisa seminggu sekali, bisa dua minggu sekali bisa sebulan sekali. Kita lihat nanti. Tinggal kita menentukan kita pakai sarung di hari apa. Nanti lama-lama setiap hari pakai sarung," canda Jokowi disambut gelak tawa peserta.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/03/18214041/saat-presiden-jokowi-mencoba-menenun-kain-sarung

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke