Hal itu ia utarakan terkait twit CEO Bukalapak Achmad Zaky yang diprotes oleh para pendukung Joko Widodo.
Meski enggan mengomentari hal tersebut dari sisi politik, Sandi menyatakan setuju bahwa R&D harus lebih diperhatikan.
"Yang disampaikan Bang Zaky, saya enggak mau ngomentarin masalah politiknya, tapi masalah yang dikemukakan Beliau tentang research and development itu betul," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (17/2/2019).
"Kita harus meningkatkan perhatian kita untuk research and development. Itu diberikan satu tempat yang lebih diprioritaskan," lanjut dia.
Ia berpendapat, jika sektor R&D tidak didukung, akan menghambat munculnya inovasi dan menghambat revolusi industri 4.0.
Menurut dia, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk menyukseskannya.
Oleh karena itu, Sandiaga mencetuskan pola kerja sama yang ia sebut Quadruple P, terdiri dari public, private, people, dan partnership.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meyakini revolusi industri tersebut dapat sukses jika dilakukan bersama.
"Pendekatannya menurut saya enggak bisa hanya pemerintah saja, tapi harus pemerintah, dunia usaha, juga akademisi, universitas-universitas, dan masyarakat, saya sebut konsepnya sebagai Quadruple P, public, private, people, partnership," kata Sandiaga.
Dalam twitnya, Zaky menulis: "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".
Twit ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter pada Kamis (14/2/2019).
Para pendukung Jokowi yang tak terima dengan kicauan itu membuat gerakan #uninstallbukalapak.
Akhirnya, Zaky meminta maaf dan menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, pada Sabtu (16/2/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/18/11200851/sandiaga-uno-janji-lebih-perhatikan-soal-research-and-development