Salin Artikel

Kominfo Temukan 175 Hoaks Sepanjang Januari 2019

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan, konten hoaks paling banyak ditemukan pada tanggal 22 Januari 2019, yaitu 11 informasi palsu.

"Hasil pemantauan konten internet dan media sosial yang dilakukan Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, rata-rata sehari menemukan 4 sampai 6 konten hoaks dari beragam isu," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Rabu (6/2/2019).

Sebanyak 81 konten berupa isu hoaks atau disinformasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Ferdinand menambahkan, salah satu konten hoaks yang mendapatkan perhatian publik adalah soal isu penemuan tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos di Tanjung Priuk, isu tentang Partai Komunis Indonesia (PKI), isu ijazah hingga berkaitan dengan simbol jari.

"Sementara untuk hoaks atau disinformasi yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten," ujar dia.

"Contohnya antara lain hoaks yang berkaitan dengan aksi bunuh diri di Sukoharjo, video orang yang telah dimakamkan selama empat hari kembali hidup, atau pakai OVO bayar pendidikan dapat cashback 60 persen," ucapnya.

Sementara itu, isu lainnya berkaitan dengan pemerintah ditemukan sebanyak 13 konten, seperti Kementerian Agama memberikan lampu hijau pada LGBT, pengangkatan honorer K2 jadi PNS, lowongan kerja di rumah sakit, hingga razia STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).

"Mengenai isu agama juga ditemukan 9 konten. Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukenali masing-masing sebanyak 8 konten," kata Ferdinand.

Ferdinand mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial maupun aplikasi pesan online.

Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi hoaks dalam bentuk apapun.

Sementara, apabila menemukan sebuah konten hoaks, masyarakat dapat melaporkan melalui situs aduan konten milik Kementerian Kominfo, aduankonten.id atau akun resmi Twitter Aduan Konten Kementerian Kominfo, @aduankonten.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/06/12540881/kominfo-temukan-175-hoaks-sepanjang-januari-2019

Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke