Sebab, Mbah Moen (sapaan Maemoen) sempat menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam doanya. Kemudian diralat menjadi nama calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Baru kali ini ada doa yang direvisi atau doa yang ditukar. Menurut saya, aduh tolonglah jangan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senin (4/2/2019).
"Doa itu sakral, jangan politisasi doa lah karena politisasi doa ini menurut saya akan mengganggu kita," tambah dia.
Fadli mengatakan Prabowo juga punya kedekatan dengan Mbah Moen. Kata dia, Mbah Moen juga pernah mendoakan Prabowo ketika keduanya bertemu. Menurut dia, doa yang otentik adalah yang pertama disebut Mbah Moen.
"Kan Kiai Maemoen sebelumnya juga didatangi oleh Pak Prabowo dan mendoakan Pak Prabowo dan ketika ada Pak Jokowi, masih mendoakan Pak Prabowo. Saya kira itu otentik sebelum kemudian ada revisi," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/04/16074061/soal-doa-mbah-moen-fadli-zon-sebut-jangan-politisasi