Salin Artikel

Jenggala Center Targetkan Peningkatan Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di 27 Provinsi

"Kami punya jaringan kan di 34 provinsi. Tapi kami hidupkan cuma 26 sampai 27 mesin provinsinya karena kami menganggap provinsi lainnya sudah dalam posisi aman. Jadi kami mengganggap kami fokus aja supaya energi kami bisa fokus di situ," ujar Ibnu usai acara konsolidasi Jenggala Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Minggu (3/2/2019).

Saat ditanya apakah elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di 27 provinsi tersebut belum aman, ia membantah. Ia mengatakan Jenggala Center hanya akan meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di 27 provinsi tersebut agar semakin optimal.

Sementara itu saat ditanya provinsi mana saja dari ke-27 provinsi tersebut, ia menjawab beberapa di antaranya ialah Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.

Ia optimistis ketokohan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Kehormatan Jenggala Center dapat membantu meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

"Pak JK (Jusuf Kalla) ini kan katakanlah seperti yang lalu, dia kan ada di mana-mana jaringannya. Selain di timur ini, kan juga di daerah-daerah katakanlah kemarin Jabar kami push, kan dia naik waktu itu dia mengimbangi. Padahal jauh jaraknya," kata Ibnu.

"Itu jaringan itu yang dipakai. Antara lain kami juga menggunakan Jaringan Nusantara yang kebetulan banyak warga kami, warganya Pak JK. Itulah yang kami gunakan dan Alhamdulillah sangat signifikan kenaikan itu. Nah ini kami coba lagi sekarang," lanjut dia.

Ketua Dewan Pembina Jenggala Center Iskandar Mandji mengatakan, adanya konsolidasi itu mempertegas dukungan JK kepada Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

"Seperti diketahui, Jenggala Center ini merupakan satu lembaga yang dulu juga pada tahun 2014 menjadi mesin motor pemenangan Jokowi-JK (Jusuf Kalla). Dan lembaga ini memang didirikan oleh Bapak Jusuf Kalla, pada waktu itu," kata Iskandar.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/03/22385841/jenggala-center-targetkan-peningkatan-elektabilitas-jokowi-maruf-di-27

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke