Salin Artikel

5 POPULER NASIONAL: Sindiran Berulang Prabowo-Sandiaga untuk Koalisi hingga PKS Sudah Beri Bantuan Dahsyat

Beberapa berita yang menjadi perhatian publik di antaranya mengenai sindiran yang beberapa kali dilontarkan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk partai koalisi pengusungnya terkait sumbangan dana kampanye.

Dalam beberapa kesempatan, keduanya menyinggung soal partai-partai koalisi yang belum memberikan sumbangan.

Dari catatan sumbangan dana kampanye pasangan ini, sekitar 70 persen dari total Rp 54 miliar, sebagian besar berasal dari Sandiaga.

Pemberitaan mengenai laporan sumbangan dana kampanye ini juga mendapatkan perhatian dari pembaca.

Selengkapnya, berikut rangkuman 5 berita populer di halaman Nasional pada Rabu (2/1/2019) kemarin:

1. Sindiran berulang Prabowo-Sandiaga untuk koalisinya

Pada Senin (31/12/2018), Sandiaga Uno kembali menyebutkan partai-partai koalisi pendukungnya bersama Prabowo Subianto, yang belum memberikan sumbangan dana kampanye.

Tiga partai koalisi, Partai Amanat Nasional, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, disebut dalam pernyataan Sandiaga.

Menanggapi Sandiaga, elite PKS dan Demokrat memberikan pernyataan. Bagi Demokrat, tak elok membahas sumbangan dana kampanye di publik. Demokrat menilai, sumbangan tak hanya dalam bentuk dana kampanye. Dukungan partainya dan kader Demokrat diberikan dalam bentuk lain, di antaranya melalui alat peraga kampanye (APK).

Hal yang sama diungkapkan PKS.

Pernyataan soal sumbangan dana kampanye ini bukan kali pertama dilontarkan.

Sebelumnya, Prabowo juga pernah menyindir para elite parpol koalisi yang belum memberikan sumbangan. Padahal, masyarakat sudah lebih dulu memberikan sumbangan dana kampanye.

Selengkapnya, baca berita-berita berikut ini:

Kata Sandiaga soal PKS, PAN, dan Demokrat yang Belum Sumbang Dana Kampanye

Demokrat: Tidak Elok Membahas Sumbangan Dana dari Parpol Koalisi

Disebut Belum Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandi, Ini Kata PKS

2. Dana kampanye Prabowo-Sandiaga Rp 54 miliar

Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada Komisi Pemilihan Umum, dana kampanye pasangan ini sebesar Rp 54 miliar.

Bendahara BPN Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa sebagian besar dana tersebut berasal dari pasangan calon, terutama Sandiaga Uno. 

Baca: Total Penerimaan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 54 Miliar, 70 Persen dari Sandiaga

3. Fadli Zon soal tol diklaim sebagai prestasi

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, klaim keberhasilan pembangunan pada pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membodohi masyarakat.

Salah satunya adalah pembangunan jalan tol. Menurut Fadli, pembangunan jalan tol lebih seperti praktik bisnis dengan rakyat, bukan pelayanan masyarakat.

Mengapa?

Baca: Fadli Zon: Bagaimana Ceritanya Jalan Tol Diklaim sebagai Prestasi Pembangunan?

4. PKS merasa sudah beri bantuan dahsyat untuk Prabowo-Sandiaga

PKS memberikan pernyataan soal pernyataan bahwa partainya belum memberikan sumbangan dana kampanye. 

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan, partai pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah memberikan sumbangan besar.

Sumbangan tersebut bukan dalam bentuk dana kampanye.

"Pada faktanya, partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Apa itu? Kami merekomendasikan atau mencalonkan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Rabu (2/1/2019).

Selengkapnya, baca: PKS: Partai Koalisi Prabowo-Sandiaga Sudah Berikan Bantuan yang Sangat Dahsyat

5. Timses Prabowo-Sandiaga ingin ubah stigma Jateng "Kandang Banteng"

Pendirian sejumlah posko pemenangan Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah bukan tanpa tujuan. Timses Prabowo-Sandiaga menyatakan, mereka ingin mengonsolidasikan kekuatan di Jateng sehingga bisa mengubah stigma Jateng "Kandang Banteng" menjadi basis "Lumbung PaDi".

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/03/05334841/5-populer-nasional-sindiran-berulang-prabowo-sandiaga-untuk-koalisi-hingga

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke