"Ini namanya ujuan, diuji kesabarannya. Ini ujian dari Allah SWT. Semoga sabar, mudah-mudahan ada balasannya. Jangan mengeluh, jangan marah sama Allah," ujar Ma'ruf di posko pengungsian, Selasa (25/12/2018).
Pengungsi yang kebanyakan para ibu dan anak-anak itu mengangguk mendengar nasihat Ma'ruf. Ada sekitar 621 warga yang tercatat mengungsi di sana. Mereka adalah warga yang berasal dari Caringin, Teluk, Labuhan, dan Carita.
Hampir semua sudah berada di sana sejak hari pertama bencana. Mereka belum tahu kapan bisa kembali ke daerah masing-masing.
Ma'ruf juga sempat bertanya mengenai ketersediaan barang kebutuhan para pengungsi. Dia lega karena kebutuhan pengungsi tercukupi.
"Ada yang kurang?" tanya Ma'ruf.
"Alhamdulillah, pengobatannya cukup. Pak lurahnya dan kepala desanya jempol, Pak," jawab warga.
Adapun data sementara hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/25/12352441/bertemu-pengungsi-maruf-amin-ingatkan-untuk-tidak-mengeluh