Jokowi mengakui hal itu tak membawa keuntungan yang besar secara politik.
Ia menyebutkan, jika fokus ke politik, ia justru akan memusatkan pembangunan di Jawa, bukan di seluruh Indonesia seperti sekarang.
Sebab, kata Jokowi, Pulau Jawa didiami oleh hampir 60 persen persen penduduk Indonesia.
Ia menilai, jika pembangunan dipusatkan di Jawa akan membawa efek elektoral dan pertumbuhan ekonomi yang besar.
"Kalau saya orang politik yang benar memang dibangun di Jawa. Karena penduduk adat. Enam puluh persen penduduk kita ada di Jawa kurang lebih. Return ekonomi cepat kalau dibangun di sini di Jawa. Return politiknya juga baik karena 60 persen penduduk itu ada di Jawa," kata Jokowi dalam pidatonya pada acara HUT ke-18 Metro TV yang disiarkan Senin (26/11/2018) malam.
Namun, kata Jokowi, pemerintah telah memutuskan untuk membangun Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah banyak membangun infrastrktur di daerah luar Jawa.
Jokowi menambahkan, keberpihakan pemerintah terhadap penduduk di luar Jawa adalah besarnya kucuran dana desa yang mencapai Rp 187 trilliun.
Dana tersebut sudah digunakan untuk membangun infrastruktur desa seperti jalan, jembatan, irigasi, Posyandu, dan selainnya.
"Bukan angka yang kecil ini untuk membangun infrastrumtur kecil yang ada di Indonesia baik jalan, jembatan-jembatan kecil, irigasi, embung kecil di desa, PAUD, Posyandu, BUMDES, semua dibangun dari dana desa selama empat tahun sebsar Rp 187 triliun," lanjut Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/27/11314771/jokowi-kalau-saya-orang-politik-yang-benar-memang-pembangunan-fokus-di-jawa