Salin Artikel

Penyebar Hoaks Foto Syur Ketum PSI Minta Maaf

Topan bertemu langsung dengan Grace untuk menyampaikan permintaan maafnya, di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

"Saya meminta maaf bahwa saya telah menyebarkan postingan di media sosial dengan konten berupa foto syur Ketum PSI pada 14 November 2018," tuturnya.

Sebelumnya, PSI telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. PSI melaporkan tujuh pelaku penyebaran hoaks tersebut dan Topan merupakan salah satunya.

Topan yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi online, mengaku hanya meneruskan unggahan tersebut. Pada awalnya, ia pun tak menyadari bahwa unggahan tersebut adalah hoaks.

Topan mengaku bersalah karena telah menyebarkan berita bohong dan mencemarkan nama baik Grace.

Ke depannya, Topan pun berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan sebuah unggahan di media sosial.

"Saya merasa bersalah karena ternyata yang saya share itu adalah editan. Jadi misalnya baca berita dari media, apalagi di media sosial, harus lebih teliti lagi dari mana asalnya, editan atau bukan, agar tidak menyebarkan berita bohong," ungkap Topan.

Grace yang duduk di sampingnya memberi apresiasi kepada Topan yang telah berbesar hati meminta maaf.

Grace juga berpesan agar tindakan tersebut tidak diulangi kembali oleh Topan, maupun orang lain.

"Saya mengapresiasi bro mau ke sini dan secara gentleman, secara jantan, mengakui bahwa bro menulis dan ternyata itu enggak benar dan bro mau meminta maaf semoga ke depan enggak asal posting lagi ya bro," tuturnya.

Unggahan hoaks Topan tersebut juga ditambah dengan kalimat ketereangan yang bertuliskan, "Pantesan menolak Perda Syariah, ternyata model majalah bokep toh.  Ga bagus buat kelangsungan hidup hajat orang Indonesia di masa depan. #tenggelamkanpsi #partaisetanindonesia".

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/19/17322681/penyebar-hoaks-foto-syur-ketum-psi-minta-maaf

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke