Salin Artikel

Sekjen PSI: 2 Mantan Presiden Beri Peringatan Keras kepada Prabowo

Mantan presiden yang dia maksud adalah Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Dua mantan presiden RI, Bu Mega dan Pak SBY, memberikan peringatan keras, seperti tamparan kepada Prabowo," ujar Raja melalui keterangan tertulis, Jumat (16/11/2018).

Raja mengatakan, kritikan Mega dan SBY pun hampir sama. Mega merasa tidak pernah mendengar Prabowo-Sandiaga menyampaikan programnya.

Sementara itu, melalui di akun Twitter pribadinya, SBY mengingatkan Prabowo-Sandiaga untuk fokus menyampaikan program dan rencana kebijakan lima tahun ke depan jika memenangi pilpres.

Raja yang juga merupakan wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan, sebaiknya Prabowo mendengarkan kritikan itu. Dia yakin kontestasi pilpres akan lebih seru jika Prabowo dan Sandiaga berkampanye dengan adu gagasan.

"Bila Pak Prabowo mau mendengar kritik dua mantan presiden kita itu, perhelatan demokrasi kita akan menarik. Sebab, program dan rencana kerja didiskusikan," ujar Raja.

"Tidak hanya retorika manipulatif yang menakut-nakuti rakyat," tambah dia.

Kritik Mega dan SBY

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai Prabowo saat memberikan pembekalan kepada caleg PDI-P. Presiden kelima RI itu mengaku belum pernah mendengar program yang ditawarkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Saya bilang, kenapa di pihak sana tidak juga mengatakan 'program saya adalah ini'. Saya belum pernah dengar lho apa yang akan dilakukan. Menjalankan program seperti apa saya tidak tahu," kata Megawati di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno fokus untuk memaparkan kebijakan dan programnya kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden ke-6 itu lewat akun Twitter resminya, @Sbyudhoyono, Kamis (15/11/2018).

Awalnya, SBY menanggapi pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani sempat menyebut bahwa SBY berjanji melakukan kampanye untuk Prabowo-Sandi, namun sampai saat ini hal tersebut belum dilakukan.

"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik & terus digoreng terpaksa saya respons *SBY*" tulis SBY.

Daripada menyalahkan pihak lain, SBY mengimbau Partai Gerindra untuk mawas diri. Sebab, mengeluarkan pernyataan politik sembrono justru akan merugikan.

SBY menegaskan, dalam pilpres, yang paling menentukan adalah sosok capres. Capres adalah "super star". Oleh karena itu, capres harus miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat.

"Saat ini rakyat ingin dengar dari capres apa solusi, kebijakan & program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan *SBY*" sambung SBY.

"Kalau "jabaran visi-misi" itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi *SBY*" tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/16/09103691/sekjen-psi-2-mantan-presiden-beri-peringatan-keras-kepada-prabowo

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke