Salin Artikel

Permintaan Maaf Prabowo-Sandiaga yang Disoal Tim Jokowi-Ma'ruf

"Pertama-tama, ya tentunya permohonannya maaf. Manusia itu pasti ada khilaf. Saya hampir tiap hari ziarah ke kubur dan selalu ada pemandunya. Tadi saya ziarah kubur juga ada pemandunya. Dan tanpa mau menyalahkan siapa-siapa, saya harus berani mengambil risiko bahwa ini kesalahan dari saya," ujar Sandiaga di Pekanbaru, Riau, Senin (12/11/2018).

Permintaan maaf ini bukan yang pertama kali dilontarkan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebelum Sandiaga terseret kasus melangkahi makam, Prabowo juga sudah dua kali meminta maaf.

Permintaan maaf pertama Prabowo adalah ketika aktivis Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal memar di wajahnya. Prabowo meminta maaf karena ikut menyebarkan kabar yang tidak benar itu.

Prabowo mengaku tergesa-gesa dalam menyikapi dan merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Permintaan maaf kedua adalah soal polemik tampang Boyolali. Prabowo meminta maaf jika ada yang tersinggung dengan ucapannya itu.

Disindir Tim Jokowi-Ma'ruf

Rangkaian permintaan maaf itu menjadi sorotan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengingat, setidaknya sudah tiga kali Prabowo-Sandiaga menyampaikan permintaan maaf.

"Dalam masa kampanye yang berlangsung sekitar satu setengah bulan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan minta maaf," ujar Raja ketika dihubungi, Rabu (14/11/2018).

Raja mengatakan, masyarakat mungkin saja memaafkan Prabowo dan Sandiaga. Namun, masyarakat tidak akan lupa.

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, berpendapat, hal itu menandakan Prabowo-Sandiaga tidak bersikap hati-hati sebelum melakukan sesuatu. Dia menilai sikap itu tidak mencerminkan seorang pemimpin.

"Pemimpin itu visioner, pemimpin itu melayani, pemimpin itu desainer, pemimpin itu punya tanggung jawab, pemimpin itu tidak grusa-grusu, tidak sebentar-sebentar minta maaf," ujar Hasto.

Dinilai sportif

Sementara itu, juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid, memiliki pandangan berbeda. Dia berpendapat permintaan maaf Prabowo Subianto- Sandiaga Uno merupakan bentuk sikap sportif.

Prabowo-Sandiaga tidak segan meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahan yang diperbuat.

Sodik mengatakan, hal ini berbeda dengan sikap Joko Widodo.

"Dialah Prabowo-Sandi pemimpin sportif, tidak segan meminta maaf, dan berorientasi kepada kepentingan rakyat. Beda dengan Jokowi," ujar Sodik.

Sodik menyebut Jokowi tidak memenuhi semua janji kampanye pada Pemilihan Presiden 2014. Namun, Jokowi tidak meminta maaf atas kesalahannya itu. Jokowi malah berupaya mendapatkan kekuasaan lagi dengan mengikuti Pemilihan Presiden 2019.

"Banyak bohong janji kampanye 2014, ingin maju lagi, bukan minta maaf, tapi malah mobilisasi kekuasaan, lakukan pelanggaran kampanye, berkata aneh-aneh seperti sontoloyo, genderuwo," kata Sodik.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/15/09031851/permintaan-maaf-prabowo-sandiaga-yang-disoal-tim-jokowi-maruf

Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke