Salin Artikel

Cerita WNI di Singapura saat Tahu Jokowi Bakal Makan di Restorannya

"Orang KBRI memberi tahu akan ada tamu VVIP yang bakal bersantap di restoran saya sekitar pukul 15.00," kata Joni kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2018).

Lalu, Joni bertanya, "Siapa?"

"Presiden Republik Indonesia," kata orang di seberang telepon, seperti yang ditirukan Joni. 

Joni sempat terdiam beberapa detik mendengar jawaban itu. "Saya balik bertanya, Pak Jokowi?" kata Joni cerita sambil tertawa. 

Setelah menjawab benar, orang KBRI itu meminta Joni menyiapkan menu bebek goreng original. Makanan itu memang menjadi menu favorit di restoran Bebek Goreng Pak Ndut milik Joni. 

Usai menutup telepon, Joni langsung menyampaikan berita tersebut kepada seluruh karyawannya yang masuk hari itu. "Mereka tak percaya," kata pengusaha asal Batam yang berusia 33 tahun itu. 

"Disangkanya saya bercanda," tukas Joni. 

Sorenya, Presiden datang bersama rombongan. Jokowi menyantap bebek goreng original lengkap dengan nasi putih dan sambal seharga 9,9 dollar Singapura. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memesan sayur asam yang dibanderol 4,5 dollar Singapura.

“Saya senang sekali, tidak pernah terpikir sosok seorang Presiden mau datang bersantap di restoran ini, makanan di restoran saya juga bukan makanan-makanan mahal yang mewah” ucap Joni.

Ratio, salah seorang karyawan Joni, ikut bercerita. Wanita asli Medan, Sumatera Utara ini mengaku sempat bermimpi bertemu Jokowi sebulan lalu. 

“Saya mimpi bulan lalu dan hari ini saya bertemu Pak Jokowi, rasanya sungguh luar biasa, bangga, dan terharu” kata Ratio.

Joni mengaku sempat dipuji Presiden atas usaha kulinernya itu. “Pak Jokowi berkata bagus, bagus, bisa mengembangkan usaha kuliner Indonesia di luar negeri.”

Bebek Goreng Pak Ndut adalah restoran Indonesia di Singapura yang dibuka pada pertengahan 2015. Usaha ini didirikan Joni dengan membeli franchise dari restoran dengan nama yang sama di Solo yang juga kampung halaman Jokowi.

Traktir TKI

Momen bersantap di restoran Bebek Goreng Pak Ndut dimanfaatkan Jokowi untuk bersilaturahim dengan WNI di Singapura. 

Saat sedang menikmati makanannya, Jokowi meminta asisten ajudan untuk memberitahu WNI di luar restoran untuk masuk. Masyarakat Indonesia di luar restoran memang sedang menunggu Jokowi. 

"Itu yang dadah-dadah, suruh masuk, makan di sini," kata Jokowi. 

"Saya traktir."

Sebanyak delapan orang WNI diperbolehkan masuk ke dalam rumah makan. Salah seorang di antaranya Ida Nurcahyani, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Apartemen Somerset, Singapura.

Ida bersama rekannya, Wiwi Sulandari, awalnya tidak mengetahui kehadiran Presiden Jokowi di Lucky Plaza.

Saat tengah berjalan-jalan, salah seorang pegawai toko di Lucky Plaza memberitahu bahwa ada Presiden RI. "Tapi tadi dikasih tahu sama orang China di bawah.

Dia bilang ada Presiden RI, Pak Jokowi di sini. Makanya kami langsung lari ke sini mau ambil fotonya Bapak," kata Wiwi.

Namun, ketika ia hendak menghampiri, ternyata Jokowi sedang santap sore. Akhirnya, Wiwi dan Ida menunggu di luar restoran sambil sesekali melambaikan tangan kepada Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/14/12360831/cerita-wni-di-singapura-saat-tahu-jokowi-bakal-makan-di-restorannya

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke