Salin Artikel

Formappi Kritik Data Profil Para Caleg Pemilu 2019 yang Tidak Lengkap

Lucius mencontohkan data mengenai pekerjaan seluruh caleg yang bersifat umum dan tidak detail.

"Dari sisi latar belakang pekerjaan, profil caleg yang disodorkan di website KPU itu sangat tidak jelas terkait sektor pekerjaan. Sangat umum. Kebanyakan mereka mengisi dengan keterangan swasta," ujar Lucius dalam sebuah diskusi di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Kamis (8/11/2018).

Menurut Lucius, tidak lengkapnya data identitas membuat pihaknya sulit untuk menganalisis kualitas para caleg berdasarkan latar belakang pekerjaan.

Hal itu berbeda dengan Pemilu 2014. Saat itu, kata Lucius, data mengenai pekerjaan para caleg disebut secara detail.

"Kali ini hanya disebut swasta saja. Tidak dijelaskan swastanya itu bekerja sebagai apa, bergerak di bidang apa," kata Lucius.

"Jadinya sangat sulit untuk menganalisis kualitas caleg berdasarkan faktor pekerjaan," ucapnya.

Dari hasil penelusuran Formappi terhadap Daftar Caleg Sementara (DCS) dan Daftar Caleg Tetap (DPT), terdapat 3.531 caleg yang tidak mempublikasikan data profilnya. Sementara, hanya 4.460 caleg yang memiliki data profil lengkap.

Hasil penelusuran juga menunjukkan bahwa dari 16 partai yang terdaftar pada Pemilu 2019, hanya Partai Demokrat yang tidak mencantumkan seluruh data profil calegnya di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/08/19103221/formappi-kritik-data-profil-para-caleg-pemilu-2019-yang-tidak-lengkap

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke