Salin Artikel

Relawan Perempuan Pendukung Jokowi Keberatan dengan Sebutan "Emak-emak"

Adik kandung Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ini mengungkapkan kekecewaanya saat wartawan bertanya terkait deklarasi dukungan Divisi Perempuan Bravo 5 untuk calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. 

Kartini ditanya, apakah keberadaan Bravo 5 untuk menandingi Partai Emak-emak yang merupakan kelompok relawan perempuan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

Kartini mengakui, istilah emak-emak biasa digunakan untuk memanggil seorang ibu. Dia mengaku tak masalah jika istilah itu digunakan saat berkomunikasi dalam konteks pribadi. Namun, maknanya akan terasa berbeda jika "emak-emak" digunakan dalam politik. 

Untuk ranah politik, dia menilai kata "perempuan" lebih baik.

"Meski kita panggil emak kita itu emak, itu adalah soal pribadi. Di dalam konteks politik, itu tidak kita bawa. Kita katakan perempuan," ujar Kartini.

Lebih jauh, Kartini membantah bahwa Bravo 5 hadir untuk menyaingi Partai Emak-emak. Menurut dia, pendirian Bravo 5 menunjukkan bahwa perempuan mampu terjun ke politik.

"Kami hanya ingin mengaktualisasi diri," kata dia.

Sebelumnya Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggagas komunitas Partai Emak-emak, kemarin.

Situs tersebut dapat diakses pada alamat partaiemakemak.co.id. Isi dari situs tersebut seperti, informasi mengenai dunia emak-emak maupun berita terkait kegiatan kampanye dari pasangan Prabowo-Sandi.

Para emak-emak pendukung pasangan tersebut juga dapat mendaftarkan dirinya di situs tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/08/17510931/relawan-perempuan-pendukung-jokowi-keberatan-dengan-sebutan-emak-emak

Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke