Salin Artikel

Presiden Jokowi Beri Bonus Rp 250 Juta untuk Eko Yuli Irawan

Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai menemani Eko bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

"Pak Presiden berikan bonus Rp 250 juta untuk Pak Eko. Biar langsung masuk Pak Eko," kata Imam.

Imam mengatakan, Rp 250 juta itu baru bonus yang diberikan Presiden. Kemenpora juga akan memberi bonus tambahan untuk Eko.

"Kemenpora juga akan memberikan bonus Rp 200 juta," kata dia.

Selain itu, masih ada juga bonus dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

Namun, Ketua Umum PB PABBSI Roesan Roeslani belum tau jumlah bonus yang akan diberikan karena masih harus dibahas terlebih dulu dalam rapat.

"Pasti ada dari kita. Kita memang berikan bukan hanya ke atlet tapi juga ke tim yang support termasuk sampai tukang pijatnya, pelatihnya, kita berikan," kata Rosan.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengungkapkan rasa bangga saat bertemu Eko.

"Saya kira rakyat dan pemerintah kita sangat bangga atas prestasi yang diberikan oleh Pak Eko di kejuaraan yang kemarin baru saja diikuti," kata Jokowi.

Eko menyandang status juara dunia melalui torehan 3 medali emas nomor 61 kilogram pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018, di Ashgabat, Turkmenistan, Minggu (4/11/2018).

Pria berusia 29 tahun itu tak cuma menjadi juara dunia, tetapi juga menciptakan dua rekor untuk total angkatan (317 kilogram) dan angkatan clean and jerk (174 kilogram).

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/08/12021091/presiden-jokowi-beri-bonus-rp-250-juta-untuk-eko-yuli-irawan

Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke