Pengalamannya itu diungkapkan kepada 300-an calon anggota legislatif dari Partai Hanura di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2018).
Ia mengawali sharingnya dengan menceritakan saat ia bertarung dalam Pilkada Surakarta, 2004 silam.
"Tahun 2004 tanya di Solo, ada yang kenal Jokowi enggak? Enggak ada yang kenal," ujar Jokowi.
Ketika itu, Jokowi bertarung dengan sosok incumbent, pengusaha terkenal di Solo dan tokoh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang juga terkenal di Solo.
Jokowi menggunakan metode door to door dalam berkampanye. Ternyata hasilnya memuaskan.
"Pilkada pertama, saya dapat 37 persen. Enggak apa-apa 37 persen, yang penting menang," ujar Jokowi.
Lima tahun kemudian, Jokowi kembali mengikuti Pilkada Solo. Metode kampanye yang ia lakukan serupa Pilkada pertama. Dari pintu ke pintu, ia berkomunikasi dengan masyarakat.
Bedanya, pada Pilkada kedua, Jokowi sudah punya hasil kerja sebagai Wali Kota Solo selama lima tahun terakhir.
"Di Solo, kita kan buat kartu sehat, kartu pintar, kemudian infrastruktur, ada jalan kampung dan pasar. Ya saya dari pintu ke pintu menjelaskan, menyalami," ujar Jokowi.
"Hasilnya, di Pilkada pertama kan 37 persen, nah di Pilkada kedua, dapat 91 persen," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan meriah dari para caleg.
Meski melelahkan secara fisik, Jokowi mengatakan bahwa cara kampanye door to door cukup efektif dalam mendulang suara.
Ia pun mengajak para caleg Hanura melakukan hal yang sama untuk memenangkan Pilpres.
"Mereka ada di samping rumah kita, di pengajian, di komunitas. Kunjungi semuanya. Kerahkanlah energi untuk turun ke rakyat, perkuat jaringan akar rumput. Dengan cara ini saya yakini perjuangan kita membuahkan hasil maksimal," ujar Jokowi.
Hadir dalam acara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKPI Diaz Hensdropriyono, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dan Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/07/21455301/di-hadapan-caleg-hanura-jokowi-ungkap-cara-menangkan-pilkada-solo