Salin Artikel

Kubu Jokowi Sebut Jubir Baru Prabowo-Sandi Tak Signifikan Gaet Suara NU

Hal itu disampaikan Karding menanggapi bergabungnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros KH Irfan Yusuf ke dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

"Ya saya kira, ya saya kira tidak akan memberi pengaruh yang besar atau signifikan. Karena secara umum seluruh keturunan Mbah Hasyim Asy'ari (pendiri NU) lebih banyak di pihak Pak Jokowi," kata Karding saat dihubungi, Jumat (2/11/2018).

Ia mengatakan beberapa tokoh yang dikenal publik dan berada di kubu Jokowi-Ma'ruf adalah Yenny Wahid dan Irfan Wahid yang merupakan cucu KH Hasyim Asy'ari dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, kata Karding, ada pula keturunan pendiri NU lainnya di kubu Jokowi-Ma'ruf, yakni Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang merupakan keturunan KH Wahab Hasbullah.

Selain itu, sambung Karding, NU secara tak langsung juga mendukung dipilihnya Rais Aam mereka, KH Ma'ruf Amin, sebagai cawapres pendamping Presiden Joko Widodo.

"Dan saya sih melihat selama ini yang memiliki track record yang panjang yang berkaitan dengan masyarakat ya yang saya sebut tadi itu (Keturunan Pendiri NU di kubu Jokowi-Ma'ruf)," kata Karding.

"Yang lain masih banyak keluarga juga tapi tidak banyak berkecimpung di bidang kemasyarakatan sehingga tentu pengaruhnya tidak akan terlalu besar," lanjut dia.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, resmi ditunjuk sebagai salah satu juru bicara dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga, Gus Irfan akan membantu timnya untuk mewujudkan visi, misi dan program terkait ekonomi keumatan di kalangan pesantren Nahdliyin atau NU.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/02/14500381/kubu-jokowi-sebut-jubir-baru-prabowo-sandi-tak-signifikan-gaet-suara-nu

Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke