Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin di kediamannya di Sleman, Yogyakarta, Senin (15/10/2018).
"Agama memang tidak bisa dipisahkan dengan politik, tapi semestinya agama menjadi panduan moral politik. Jadi agama jangan dijadikan kendaraan. Politik yang harus menjadi kendaraan moral. Idealnya begitu," kata pria yang akrab disapa Buya Syafii itu.
Ia mengatakan, menjadikan agama sebagai kendaraan politik akan menghasilkan perpecahan seperti yang terjadi di beberapa negara Arab.
Buya Syafii mengingatkan agar Indonesia tak terjebak pada perpecahan yang terjadi di negara-negara tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta agar semua pasangan calon presiden dan wakil presiden menjaga kedamaian dan persatuan bangsa di Pilpres 2019.
"Harus damai, harus damai. Kalau seumpamanya ada yang menghujat sepihak, yang lain lebih-lebih kalem," lanjut anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu.
.
.
.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/15/17544231/buya-syafii-agama-tak-bisa-pisah-dari-politik-tapi-jangan-jadi-kendaraan