Salin Artikel

Ini Alasan Andi Arief Kritik Prabowo Lewat Twitter

Menurut Andi, kritik secara terbuka diperlukan agar para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno juga bisa menyadari kesalahan yang dilakukan jagoannya.

Para pendukung Prabowo-Sandiaga pun bisa turut membantu menyampaikan kritik sehingga Prabowo lebih sering turun langsung menyapa masyarakat.

"Ini agar rakyat yang ingin ada perubahan ikut memaksa Pak Prabowo untuk turun menemui masyarakat," kata Andi saat dihubungi, Senin (15/10/2018).

Andi menilai, meskipun dirinya pengurus Partai Demokrat yang merupakan partai pendukung Prabowo-Sandiaga, ia tetap berhak menyampaikan kritik secara terbuka. Menurut dia, kritik tak harus selalu disampaikan ke dalam.

"Ini agar taktik memenangkan Prabowo didengar rakyat dan kemungkinan mendapat dukungan besar," kata Andi.

Andi menegaskan, koalisi pendukung prabowo tidak boleh elitis. Strategi bisa disimpan, tetapi taktik harus diumumkan kepada rakyat.

"Tak mungkin dapat dukungan rakyat jika taktik tak diumunkan. Apakah Prabowo tak turun menjelajah Indonesia itu taktik atau ada hal lain?" kata dia.

Andi pun senang, kritik yang ia lontarkan sudah dijawab oleh para pimpinan Partai Gerindra.

"Dalam waktu dekat, Pak Prabowo akan turun menyapa rakyat sesuai jadwal yang ada," ujarnya.

Andi Arief sebelumnya menyebut Prabowo tak serius menghadapi pilpres. Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra itu jarang turun ke daerah dan menyapa masyarakat. Kritik itu disampaikan Andi lewat akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat pekan lalu.

Merespons hal ini, Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyayangkan kritik yang dilontarkan Andi Arief terhadap Prabowo.

Eddy menyarankan mantan Staf Khusus Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk memberikan kritik dan masukan dalam forum rapat resmi Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga.

“Silakan datang ke rapat-rapat Badan Pemenangan Nasional saja dan sampaikan aspirasi, kritik, dan masukannya di forum rapat ketimbang di forum publik,” kata Eddy saat dihubungi, Jumat (12/10/2018).

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/15/08510911/ini-alasan-andi-arief-kritik-prabowo-lewat-twitter

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke