Ia mempertanyakan maksud Presiden Jokowi yang membandingkan kondisi dunia saat ini dengan serial televisi, Game of Thrones.
Ferdinand menilai Jokowi telah mencampuradukkan kondisi nyata yang rumit dengan dunia khayalan.
"Ini kan Pak Jokowi adalah presiden yang banyak mengkhayal seperti Donald Trump, banyak mengambil cerita-cerita khayalan," kata Ferdinand di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Ferdinand menyebut, sudah beberapa kali Jokowi mengkhayal. Ia menyinggung mengenai pernyataan Jokowi pada 2015 lalu, yang menyebut bahwa ekonomi Indonesia akan segera meroket.
"Sama seperti beliau berkhayal ekonomi meroket di bulan September (2015), tapi tak kunjung meroket," kata Ferdinand.
Ferdinand pun menilai bukan hal yang istimewa apabila Presiden Jokowi mendapat standing applause dari peserta IMF-Bank Dunia.
"Namanya khayalan itu sering mendapat tepuk tangan, standing applause. Karena memang dilihat seorang anak kecil yang mampu bercerita hebat, itu pasti mendapat tepuk tangan," kata dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (12/10/2018) pagi.
Dalam bagian pidatonya, Jokowi mengumpamakan kondisi ekonomi global sekarang tak ubahnya dengan cerita dalam serial televisi Game of Thrones.
"Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," kata Jokowi yang disambut tawa dari para hadirin.
Para peserta Rapat Pleno tersebut adalah pimpinan negara, menteri ekonomi, gubernur bank sentral, hingga pejabat di bidang pembangunan lainnya dari seluruh negara di dunia. Adapun istilah winter is coming menggambarkan salah satu fase dalam Game of Thrones.
Jokowi menuturkan, hubungan antarnegara maju saat ini sama seperti perselisihan para Great Houses dalam Game of Thrones. Pihak yang disebut sebagai Great House saling bersaing untuk mengambil alih kendali The Iron Throne.
Pertarungan sesama Great Houses terus berlangsung hingga ada satu House yang berjaya, sementara Houses lain mengalami kesulitan.
Namun, mereka tidak menyadari ketika winter is coming, ada evil winter yang mengancam keberadaan mereka semua dan berpotensi memporakporandakan kehidupan semua Great Houses.
"Dengan adanya kekhawatiran ancaman evil winter tersebut, akhirnya mereka sadar tidak penting siapa yang duduk di The Iron Throne, yang penting kekuatan bersama untuk mengalahkan evil winter, agar goncangan global tidak terjadi, agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda," tutur Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/12/19255091/politisi-demokrat-presiden-jokowi-banyak-mengkhayal