Salin Artikel

Video Pengusiran Relawan di Palu Viral di Medsos, Ini Penjelasan BNPB

PALU, KOMPAS.com — Video yang memperlihatkan adanya pengusiran terhadap relawan penanganan bencana di Palu, Sulawesi Tengah, menjadi viral dan tersebar di media sosial.

Dalam video yang berdurasi lebih dari 11 menit dan diunggah di YouTube, diperlihatkan kondisi di sekitar kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palu yang disibukkan dengan kegiatan para relawan membongkar tenda dan mengemasi barang-barangnya untuk pindah ke lokasi lain.

Para relawan menyebut mereka diusir karena barang-barang kantor Bappeda dilaporkan hilang. Para relawan pun menjadi tertuduh.

"Alasannya, saya juga belum dengar pasti, cuma permasalahan yang tadi berkembang banyak barang-barang di Bappeda yang hilang. Sedangkan menurut teman-teman, mungkin saja kejadian hilang barang itu sebelum kami masuk, kan waktu awal gempa banyak kejadian penjarahan," kata salah satu relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam video.

Hal senada disampaikan relawan lain yang saat itu ada di kantor Bappeda Palu.

"Kami di sini diusir sama pemerintah, Kepala Bappeda, karena kami ini dituduh mencuri. Sampai-sampai kami diusir, disuruh pindah. Padahal, niat kami ke sini baik, membantu warga Palu yang kita dapat malah balasannya diusir, dikira pencuri," kata relawan itu.

Namun, para relawan yang ternyata tidak hanya terdiri dari relawan BPBD se-Indonesia ini mengaku tidak bisa berbuat banyak.

"Justru sebenarnya dengan kehadiran kami, sedikit membantu proses keamanan di sekitar sini. Tapi kami mau bagaimana, kami terima lapang dada saja. Kami lanjutkan untuk bantu masyarakat Palu dan sekitarnya," kata salah satu relawan medis dari Banggai Kepulauan.

Tanggapan BNPB

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemudian memberikan penjelasan. Sutopo membantah bahwa Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengusir para relawan dari halaman kantor Bappeda Kota Palu.

"Gubernur Sulawesi Tengah mengatakan tidak ada istilah diusir," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu (10/10/2018).

"Yang benar adalah meminta Kepala BPBD Sulawesi Tengah untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda ke kantor BPBD Sulteng karena kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak Senin (8/10/ 2018)," ujar dia.

Selanjutnya, Kepala BPBD Sulteng menyampaikan perintah gubernur kepada koordinator relawan yang menginap di halaman kantor Bappeda.

Gubernur Sulteng juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan, dan peran aktif relawan BPBD se-Indonesia yang hadir untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana.

Di akhir pernyataannya kepada awak media, Sutopo menyebut hal ini sebagai sebuah kesalahpahaman antara dua pihak.

"Adanya miscommunication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat, dan banyak keterbatasan. Tapi, semuanya sama, memiliki niat baik untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," kata Sutopo.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/10/11074591/video-pengusiran-relawan-di-palu-viral-di-medsos-ini-penjelasan-bnpb

Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke