Salin Artikel

Raih Dukungan Keluarga Gus Dur, Kemenangan Belum Tentu Diraih Jokowi

Sebab, keputusan itu bisa membuat simpatisan Gus Dur atau Gusdurian dan kaum nahdliyin ikut gerbong mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Terlebih Ma'ruf Amin juga merupakan mantan Rais 'Aam Syuriah atau Dewan Penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Namun, sebenarnya dukungan besar NU itu tak hanya sampai di situ. Sebab, Jokowi-Ma'ruf Amin juga didukung partai politik yang kental aroma NU, yakni PKB dan PPP.

Lantas apakah dukungan besar NU dan Gusdurian merupakan tiket Jokowi-Ma'ruf memang pilpres 2019? 

"Saya tidak berani mengambil keputusan karena masih ada tujuh bulan buat kedua pasangan calon untuk memperebutkan perhatian pemilih," ujar pengamat politik Burhanudin Mutadi di Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Menurut Burhanudin, meski dukungan NU dan Gusdurian mengarah kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, belum ada jaminan pasangan itu akan menang di Pilpres 2019 mendatang.

"Keputusan kelompok Gusdurian yang diinisiasi figur kharismatik seperti Yenny Wahid tentu punya dampak terhadap suara jokowi. Tapi, apakah suara Gusdurian artinya Pemilu 2019 sudah selesai hari ini? Menurut saya belum," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu.

Ia menuturkan, variabel Pilpres 2019 sangat kompleks, tak hanya soal suara NU atau Gusdurian semata. Ada berbagai isu yang juga penting dan akan berpengaruh kepada hasil pemilu.

Salah satunya terkait isu ekonomi. Isu ini dinilai sangat penting karena terkait langsung dengan kesejahteraan rakyat. Rakyat bisa langsung menilai kinerja Jokowi sebagai presiden petahana di bidang ekonomi.

Itu artinya, kinerja pemerintahan Jokowi di bidang ekonomi juga menjadi kunci di Pilpres 2019.

"Apakah pemerintah mampu menekan laju inflasi, apakah mampu meningkatkan daya beli masyarakat? Jadi terlalu gegabah kalau kita mengambil kesimpulan buru-buru karena terlalu prematur, karena pilpres masih tujuh bulan lagi," kata Burhanuddin.

Sementara itu, dari bebagai pemilu yang pernah ada, menurut dia, suara NU tidak pernah bulat memilih salah satu pasangan capres-cawapres tertentu. Bulat dalam arti 100 persen warga NU memilih satu pasangan calon.

Menurut Burhanuddin, ada hal lain yang begitu memengaruhi suara kaum nahdliyin di tingkat bawah. Bukan suara keluarga Gus Dur, atau suara pimpinan PBNU. Hal lain itu, kata dia, yakni suara para kiai-kiai lokal NU.

"Memang figur Kiai Ma'ruf yang notabene adalah mantan rais 'aam syuriah di PBNU, lalu ada figur Yenny yang dukung Jokowi, tapi bagaimanapun patronase politik NU itu sangat ditentukan afiliasi kiai lokal. Jadi kalau menyebut bulat, kan, artinya 100 persen dan datanya tidak mengatakan 100 persen seperti itu," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/27/05050081/raih-dukungan-keluarga-gus-dur-kemenangan-belum-tentu-diraih-jokowi

Terkini Lainnya

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke