Salin Artikel

Video Pengeroyokan Suporter Beredar, Ini Langkah Kemenkominfo

Peristiwa pengeroyokan terjadi sebelum pertandingan antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung, Minggu (23/9/2018).

Sejumlah warganet menyampaikan keprihatinannya atas peredaran video yang menunjukkan aksi kekerasan ini.

Berikut twit salah satu warganet melalui akun Twitter-nya, @anjarisme. 

Twit tersebut telah di-retweet lebih dari 500 kali. Dari balasan yang ada, terlihat respons posifit dari warganet lain.

Menanggapi keresahan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan tindakan untuk memfilter konten yang tersebar di media sosial, termasuk video kekerasan.

"Kami sudah laporkan ke platform medsos (media sosial). Sudah kirim e-mail," kata Plt Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/9/2018).

Namun, hasil proses pelaporan tersebut masih harus menunggu beberapa jam.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan delapan tersangka.

Peristiwa pengeroyokan terhadap Haringga juga memunculkan simpati dan ungkapan duka di lini masa Twitter. Tagar #RIPHaringga menempati urutan teratas di Twitter Indonesia.

Sejumlah pejabat, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengungkapkan keprihatinan dan duka atas peristiwa kekerasan ini.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/24/16272961/video-pengeroyokan-suporter-beredar-ini-langkah-kemenkominfo

Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke