Salin Artikel

Rupiah Menguat, Wapres Nilai Kebijakan Pemerintah Mulai Terlihat

Mengutip Kontan dari Bloomberg, nilai tukar rupiah pukul 15:59 WIB di posisi Rp 14.893 per dollar AS. Pada Rabu (5/9/2018) kemarin, nilai tukar mendekati Rp 15.000 per dollar AS.

"Sudah terbukti hari ini lebih rendah dibanding kemarin kan?," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Kalla menilai, penguatan nilai tukar rupiah pada Kamis sore ini karena upaya yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot mata uang Garuda itu.

Ia juga mengatakan, pemerintah relatif mampu menjaga nilai tukar rupiah agar tak terus-menerus jeblok ditekan oleh penguatan nilai tukar dollar AS.

"Baguslah ada pengaruh daripada kebijakan pemerintah. Artinya jam-jam ini turun," kata Kalla.

Rabu kemarin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, hingga hari Selasa (5/9/2018) BI telah mengeluarkan Rp 11,9 triliun baik di pasar valuta asing maupun membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Hal itu dilakukan sebagai langkah stabilisasi nilai tukar salah satunya dengan intervensi ganda di pasar valuta asing.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 kepada 1.147 barang.

Langkah ini untuk mengendalikan impor, memperbaiki defisit neraca pembayaran sehingga mendongkrak rupiah.

Sebelumnya, Kalla ikut mengimbau masyarakat yang memiliki dollar untuk menukarnya ke rupiah untuk membantu penguatan.

Meski demikian, Kalla meyakini rupiah akan kembali menguat setelah terus-menerus ditekan dollar AS dua pekan ini.

Pemerintah, kata dia, memiliki kemampuan untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/06/18544071/rupiah-menguat-wapres-nilai-kebijakan-pemerintah-mulai-terlihat

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke