Salin Artikel

Kisah Indonesia Jadi Tuan Rumah Cikal Bakal Asian Para Games pada 1986

KOMPAS.com - Asian Games 2018 resmi ditutup pada Minggu (2/9/2018) lalu. Baik Jakarta maupun Palembang mempersembahkan closing ceremony sebagai penutup perhelatan akbar tersebut.

Setelah Asian Games 2018, Indonesia akan fokus menatap Asian Para Games 2018 pada 6 sampai 13 Oktober 2018.

Asian Para Games yang diadakan di Indonesia nanti merupakan acara ketiga sejak diadakan pertama di Guangzhou, China pada 2010.

Awalnya Asian Para Games bernama Fespic Games (Far East and South Pasific Games for the Disabled). Pada 2006, sistem Fespic Games dihapus dan diambil alih oleh Asian Paralympic Committee yang menyelenggarakan Asian Para Games.

Pada 1986, Indonesia pernah menyelenggarakan Fespic Games perdana. Kota Surakarta dipilih sebagai tempat penyelenggara acara itu.

Persiapan

Surakarta sebagai tempat penyelenggara Fespic Games IV menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang acara internasional ini.

Kota yang juga dikenal dengan nama Solo ini menjadi ruan rumah karena berdasarkan pertimbangan sebagai "kota penyandang cacat" dan tempat kali pertama bangsa Indonesia menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) 1948.

Dilansir dari Harian Kompas edisi 23 Agustus 1986, dalam menyambut acara itu, Stadion Sriwedari diperbaiki dan dipugar. Pembuatan tribune juga dilakukan untuk menunjang jumlah penonton yang datang.

Presiden Soeharto menyetujui alokasi dana penyelenggaraan sebesar Rp 500 juta untuk persiapan pelaksanaan acara ini.

Gedung Gelanggang Olahraga Manahan diperbaiki dengan mengubah bentuk atapnya sehingga bisa menunjang perhelatan internasional itu. Arenanya dipugar untuk lapisan arena basket dan bulu tangkis.

Fespic dimulai

Pada 31 Agustus 1986, Presiden Soeharto membuka acara internasional itu. Stadion Sriwedari menjadi saksi meriahnya pembukaan Fespic Games IV.

Tombol sirene dibunyikan pukul 09.45 WIB, yang menjadi tanda dibukanya acara itu. Ratusan balon dan merpati dterbangkan ke udara mengiringi raungan sirene.

Drum band Akademi Militer Magelang menjadi lanjutan rangkaian acara pembukaan ini. Sebanyak 25 artis dan bintang film tampil dalam acara pembukaan ini.

Acara ini diikuti sekitar 650 atlet dari 21 negara. Ketika itu, Indonesia mempunyai kekuatan 154 atlet yang mengikuti seluruh cabang olahraga kecuali bola basket.

Para peserta terbagi dalam empat kelompok, yaitu paraplegia, tunanetra, cerebral palsy, dan amputik. Sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan ada 13 macam.

Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah atletik, angkat berat, bola voli, sepak bola, catur, anggar, panahan, menembak, renang, bola keranjang, lawn bowls, lomba kursi roda dan tenis meja.

Pemerintah menyediakan tempat di Stadion Sriwedari, Kompleks Lapangan Manahan, Lapangan Adi Sumarmo/Panasan, kolam renang Tirtomoyo dan aula Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Setelah hampir delapan hari digelar, Indonesia bisa mendapatkan peringkat kedua setelah Australia. Indonesia mendapatkan 75 emas, 104 perak dan 83 perunggu dari 13 cabang yang diikutinya.

Adapun, juara umum adalah Australia yang mendapatkan total medali 104 emas, 44 perak dan 28 perunggu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/05/21591511/kisah-indonesia-jadi-tuan-rumah-cikal-bakal-asian-para-games-pada-1986

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke