Salin Artikel

Pengarahan Jokowi ke Caleg Nasdem Digelar Tertutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengarahan Joko Widodo kepada 575 bakal calon anggota legislatif dari Partai Nasdem digelar secara tertutup. Pengarahan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (1/9/2018) malam.

Pantauan Kompas.com, awalnya acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Wartawan masih diperbolehkan untuk meliput sambutan yang diberikan oleh Paloh.

Setelah itu, Jokowi naik keatas panggung untuk memukul gong tanda membuka acara pembekalan caleg secara resmi.

Wartawan yang berada di dalam ruangan lantas diminta untuk keluar karena acara selanjutnya digelar secara tertutup.

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, pembekalan caleg ini untuk mengintensifkan terkait konsolidasi proses pencalegan yang sudah berjalan selama ini.

“Pemilu serentak ini kan terbilang cukup singkat, hanya dalam waktu bulanan saja ke depan kan,” ujar Paloh, di lokasi sebelum acara di mulai.

Selain itu, menurut Paloh, sebanyak 16 partai politik yang mengikuti pemilu 2019 memiliki kesempatan yang sama untuk bisa meraih suara mayoritas di pileg.

“Tentu orientasi ini salah cara untuk bisa mencapai apa yang menjadi harapan mereka, harapan kita. Jadi, kita menghargai sekali supaya kompetisi yang terjadi itu kompetisi yang harmoni,” ujar Paloh.

Sebelum ke pembekalan caleg Nasdem, Jokowi juga memberikan pengarahan tertutup kepada para bakal calon anggota legislatif dari PDI-P. Pembekalan dilakukan di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu petang.

Turut hadir mendampingi Jokowi di acara Nasdem, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Turut hadir elite Partai Nasdem lainnya yang saat ini menjabat di kabinet mulai dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Selain itu, hadir juga Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/01/21551101/pengarahan-jokowi-ke-caleg-nasdem-digelar-tertutup

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke