Salin Artikel

PGI Sampaikan Keprihatinan ke Jokowi, dari HAM hingga Kasus Meiliana

Dalam sambutannya di hadapan Presiden, Henriette mengungkapkan sejumlah kegelisahan yang menjadi sorotan PGI. Pertama, yakni masih adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Gereja-gereja prihatin dengan berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat belakangan ini. Masih ada masalah pelanggaran HAM yang belum terselesaikan di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Papua," ujar Henriette.

PGI meminta pemerintah memberikan perhatian khusus soal itu, yakni dengan memberlakukan hukum yang adil bagi siapapun yang terlibat tanpa tebang pilih.

Kedua, PGI juga menyoroti masih maraknya perdagangan manusia, hingga eksploitasi perempuan dan anak.

"Kadang-kadang dengan dalih agama," lanjut dia.

Ketiga, yakni soal radikalisme dan politisasi agama. Menurut PGI, pergerakan kelompok tersebut sangat berpotensi memecah belah bangsa. PGI pun berharap pemerintah mendorong organisasi keagamaan yang ada di Indonesia untuk semakin mempererat persatuan bangsa, bukan justru sebaliknya.

"Kami harap fatwa agama, menciptakan kesejukan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk ini dan justru tidak menimbulkan keresahan, bahkan menegasikan kelompok-kelompok yang dimarginalkan," ujar Henriette.

"Misalnya apa yang kami hadapi menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang PNPS (Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama) yang sering dipakai mengkriminalisasi kelompok marginal, seperti kasus terkini yang dialami Meiliana," lanjut dia.

Henriette menambahkan, terwujudnya sila ke-5 Pancasila, "keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia" adalah impian rakyat Indonesia. PGI terus mendukung pemerintah mewujudkan hal tersebut.

Turut hadir mendampingi silaturahim Presiden ke PGI, yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.


https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/20185291/pgi-sampaikan-keprihatinan-ke-jokowi-dari-ham-hingga-kasus-meiliana

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke