Salin Artikel

Bacaleg Partai Demokrat Dilaporkan ke KPU Terkait Ijazah Palsu

Laporan tersebut, terkait dengan dugaan pemalsuan ijazah yang dilakukan oleh Anton untuk melengkapi berkas pendaftaran bacaleg.

Ketua FSA HMI Lintas Generasi Adel Setiawan mengatakan, pihaknya sebelumnya telah melayangkan somasi kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menindak bacalegnya yang tersandung masalah ijazah palsu.

Namun, hingga batas waktu yang telah ditentukan, SBY tak juga penuhi somasi tersebut.

"Ya mau nggak mau secara resmi kita masukkan pengaduan ke KPU," kata Adel di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).

Adel menemukan dua indikasi yang menyatakan Anton menggunakan gelar palsu. Pertama, ditemukan perbedaan gelar yang dipakai Anton saat kampanye pileg di 2009 dan 2014.

Menurut Adel, pada kampanye 2009, Anton menggunakan gelar SE dan MM. Sedangkan pada 2014, Anton menyematkan gelar BBA dan MSi.

Kedua, situs resmi DPR RI menunjukkan catatan pendidikan Anton yang pernah berkuliah di luar negeri.

Pada tahun 1992-1995, Anton menempuh pendidikan marketing di State University of New York at Stoory Brook (USA), dan pada 1995-1997 mengenyam pendidikan di Dowling College (USA).

Dalam laporannya, Adel membawa sejumlah bukti, seperti transkrip nilai, fotokopi ijazah milik Anton di Universitas Krisna Dwipayana, hingga informasi terkait pendidikan Anton yang tercantum di website forlap PDDIKTI.

Ia mengaku siap untuk memberikan bukti tambahan sekaligus sejumlah saksi, jika kelak diperlukan dalam proses pemeriksaan.

"Kami dari FSA siap memberikan bukti-bukti bahkan siap menghantarkan saksi-saksi berapapun jumlahnya yang diminta untuk menguatkan dugaan ini," ujar Adel.

Dalam laporannya, FSA meminta supaya KPU mencoret Anton dari daftar bacaleg. Jika KPU tak melakukannya, kata Adel, pihaknya akan melanjutkan laporan ke Bareskrim.

"Kalau KPU tidak mau mencoret, akan kita lanjutkan laporan ke Bareskrim, karena ini ada tindak pidananya," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/21/20515731/bacaleg-partai-demokrat-dilaporkan-ke-kpu-terkait-ijazah-palsu

Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke