Menurut Ichsan, seharusnya SBY tak menjadikan alasan hubungan personal dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan politik.
“Kami menilai semestinya Pak SBY tidak menjadikan faktor ibu Megawati menjadi satu-satunya pertimbangan untuk menentukan koalisi dengan pak Jokowi,” kata Ichsan saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
Ichsan juga mengingatkan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo bukan hanya didukung Megawati semata, tetapi juga didukung lima partai politik lainnya dalam menghadapi Pilpres 2019.
“Kami hanya mengingatkan saja bahwa Pak Jokowi ini didukung oleh lima partai politik, bukan hanya PDI-P,” tutur dia.
“Artinya, kalau Pak SBY bisa memahami bahwa Pak Jokowi juga didukung oleh lima parpol lain mestinya tidak dijadikan dasar bergabung dengan koalisi yang kita punya,” Ichsan menambahkan.
Diketahui, ada sembilan partai politik yang sudah resmi mendukung Joko Widodo di dalam Pilpres 2019, yakni PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, PKB, PSI, PKPI, dan Perindo.
Meski demikian, kata Ichsan, apa pun yang terjadi SBY memiliki hak untuk menilai dan menentukan akan berlabuh atau menentukan koalisi dengan siapa.
“Sekali lagi, itu haknya Pak SBY menilai,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI tersebut.
Diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui hubungannya dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menjadi alasan mengapa partainya tidak jadi bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Dia menyebutkan, dalam setiap pertemuan dengan Presiden Jokowi, dirinya selalu meyakini presiden ke-7 itu tulus mengajaknya bergabung dalam koalisi. Bahkan, keraguannya soal Demokrat bakal diterima partai koalisi lainnya terbantahkan lewat pernyataan Jokowi sendiri.
"Saya selalu bertanya, apakah kalau Demokrat ada dalam koalisi, partai-partai koalisi itu bisa terima kami? Ya bisa, karena presidennya saya," ucap SBY menirukan percakapannya dengan Jokowi, dalam konferensi pers usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.
Kendati demikian, dirinya tetap tidak yakin mengingat realitas hubungannya dengan Megawati yang belum pulih.
"Masih ada jarak, masih ada hambatan di situ," ucap SBY.
"Saya harus jujur, belum pulih, masih ada jarak," tambah dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/27/04530031/politisi-golkar-sby-seharusnya-tak-jadikan-mega-hambatan-dalam-berkoalisi