Salin Artikel

Soal Capres-Cawapres, Wasekjen PAN Sebut yang Penting Turunkan Ego Sektoral

Sebab, menurutnya, penetapan capres dan cawapres menjadi sangat penting untuk segera dilakukan. Dengan demikian, persiapan untuk mengikuti pilpres bisa semakin maksimal.

Sebagai penantang, koalisi ini tentu membutuhkan persiapan yang lebih matang.

“Soal capres dan cawapres sebetulnya bisa segera dituntaskan. Yang penting masing-masing pihak menurunkan ego sektoralnya. Jangan semua pasang harga mati. Semua bisa didialogkan dan didiskusikan. Jika tidak selesai dalam sehari, dua hari. Jika belum selesai tiga sampai empat hari," kata Saleh melalui keterangan tertulis, Rabu (25/7/2018).

Hal itu disampaikan Saleh menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Dalam pertemuan tersebut Demokrat membuka peluang koalisi dengan Gerindra beserta PAN dan PKS.

Ia menyadari kesepakatan soal penetapan capres dan cawapres tidak mudah dilakukan mengingat Demokrat akan mengajukan tawaran baru yang mungkin berbeda dengan keinginan Gerindra, PAN, dan PKS. Namun hal itu tetap harus dilakukan untuk segera memastikan koalisi.

Terkait calon yang bisa diusung, menurut Saleh, bisa dari tiga sumber. Pertama, pasangan capres dan cawapres bisa dari koalisi parpol.

Kedua, pasangan capres dan cawapres campuran dari parpol dan luar parpol. Ketiga, pasangan capres dan cawapres berasal dari luar parpol.

"Dari ketiga itu, pilihan ketiga juga cukup menarik untuk dipertimbangkan. Apalagi, dalam pilpres yang akan datang targetnya adalah kemenangan. Karena itu, sedapat mungkin harus dicari petarung yang siap segalanya untuk mengalahkan petahana," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/25/16334901/soal-capres-cawapres-wasekjen-pan-sebut-yang-penting-turunkan-ego-sektoral

Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke