Salin Artikel

Alasan Nasdem Rekrut Pedangdut hingga Bintang FTV Jadi Caleg

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, artis merupakan salah satu cabang profesi seni yang juga membutuhkan saluran politik. Perwakilannya di legislatif dianggap tetap penting.

"(Tentu) Untuk mendukung profesi seni dan budaya," ujar Johnny di Kantor KPU, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Selain itu, Partai Nasdem tak memungkiri bahwa perekrutan artis sebagai caleg merupakan bagian dari strategi pemenangan. Hal itu menyusul adanya kekuatan popularitas yang dimiliki oleh para artis.

Meski begitu, Partai Nasdem juga mengaku berupaya untuk memberikan pendidikan politik kepada para calegnya tersebut.

Misalnya, kata dia, memberikan kuliah politik bela negara, bahkan kuliah politik tersebut juga akan melibatkan Presiden Joko Widodo sebagai pembicara.

"Kami yakin karena calon kompetitif, punya kompetensi dan integritas bagus, basis elektoralnya bagus dan berpotensi dikembangkan," kata dia.

Sebelumnya, Partai Nasdem menjadi partai pertama yang mendaftarkan calon anggota DPR ke Komisi Pemilihan Umum.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para elite Partai Nasdem tiba di Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018) pukul 13.40 WIB.

Mereka di antaranya adalah Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendy Choiri.

Hadir juga sejumlah caleg yang diusung Partai Nasdem. Beberapa di antaranya adalah para selebritas seperti pedangdut Kristina, artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Wanda Hamidah, Krisna Mukti, hingga Firly Putra yang dikenal sebagai bintang FTV.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/16/16250661/alasan-nasdem-rekrut-pedangdut-hingga-bintang-ftv-jadi-caleg

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke