Kegiatan tersebut digelar d Kantor PBNU, Jakarta, Selasa malam (3/7/2018).
Kalla bercerita, sepanjang bulan ramadhan dirinya justru hanya sebanyak lima kali berbuka puasa di rumah.
Selebihnya, Kalla mengaku lebih banyak menghabiskan waktu berbuka puasa di luar.
"Jadi menghemat sedikit ya kan karena diundang di mana-mana," ujar Kalla yang disambut tawa khalayak.
Kalla juga bercerita soal kesan para Duta Besar Negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Saya suruh bicara apa yang menarik dari Indonesia dan apa yang kurang menarik selama bulan puasa. Semua bilang menarik," kata dia.
Hanya saja Duta Besar Maroko, kata Kalla, terkejut dengan sholat tarawih yang di Indonesia yang terlalu cepat yakni, hanya 30 menit.
Berbeda dengan di Maroko, di mana sholat tarawih dapat berlangsung tiga jam lamanya.
"Padahal masih ada juaranya itu di Jawa Timur, 15 menit," ujar Kalla yang kembali membuat tawa khalayak pecah.
"Jadi itu ada kesan mereka, tapi saya bilang kalau mau panjang-panjang ke Masjid Sunda Kelapa," tambahnya.
Kalla juga bersyukur arus mudik dan balik mudik Ramadhan lalu berjalan lancar, tanpa macet yang berarti.
Termasuk juga harga bahan pangan yang masih terkontrol dengan baik.
"Alhamdulillah harga stabil. Selama Ramadhan ini, alhamdulillah agak terkontrol situasi," ucap Kalla.
Kalla juga berharap, negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang saat ini masih berkonflik bisa segera berakhir.
"Kita mendoakan agar diberi kemudahan agar musibah itu segera berakhir," ungkap dia.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy, Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Wakil Menlu AM Fachir, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI Hadi Prabowo.
Mantan Menteri Pendidikan RI Mohammad Nuh, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal, Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab.
Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, Menteri Sosial RI Idrus Marham.
Duta Besar Inggris untuk RI Moazzam Malik, Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/03/21425201/cerita-jusuf-kalla-soal-ramadhan-mulai-dari-bukber-hingga-shalat-tarawih