Salin Artikel

"Exit Poll" SMRC: Ridwan Kamil-UU Mampu Tarik Suara Pemilih Partai Calon Lain

Kemudian disusul pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu sebesar 25,1 persen, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 21,6 persen dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan 9,1 persen.

Sementara 12,3 persen lainnya tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS).

Dalam exit poll SMRC di Jabar, terdapat 1.580 responden yang dipilih secara acak untuk diwawancarai.

Menurut Deni, Ridwan Kamil-UU unggul karena kemampuan keduanya dalam menarik suara pemilih partai pengusung calon lain.

"Banyak pemilih partai yang memilih calon gubernur yang tak didukung partai yang dipilihnya. Contoh paling terlihat di Pilkada Jabar. Ridwan Kamil-UU berhasil menarik massa pemilih dari partai pengusung calon-calon lain," ujar Deni.

Deni memaparkan, total kekuatan massa pemilih partai pendukung Ridwan Kamil-UU dari PKB, Nasdem, PPP, dan Hanura hanya 15,4 persen.

Sementara PDI-P selaku pengusung Hasanuddin-Anton memiliki kekuatan massa pemilih sebesar 15,6 persen.

Partai pendukung Sudrajat-Syaikhu, Gerindra, PKS, dan PAN memiliki kekuatan massa pemilih 26,9 persen.

Di sisi lain, partai pendukung Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi memiliki kekuatan massa pemilih sebesar 20,1 persen.

Dalam sebaran suara dari kekuatan massa pemilih itu, Ridwan Kamil mampu mengambil 32 persen massa pemilih partai pendukung Hasanuddin-Anton, 21 persen massa pemilih partai pendukung Sudrajat-Syaikhu dan 29 persen massa pemilih dari partai pendukung Deddy-Dedi.

Jika dibandingkan dengan pasangan pesaingnya, Sudrajat-Syaikhu, keduanya hanya mampu mengambil 17 persen massa pemilih partai pendukung Ridwan Kamil-UU, 9 persen massa pemilih partai pendukung Hasanuddin-Anton, dan 20 persen massa pemilih partai pendukung Deddy-Dedi.

"Sudrajat-Syaikhu tak cukup kuat menarik pemilih dari partai lain dibanding Ridwan Kamil-UU," kata Deni.

Di sisi lain, Deni melihat faktor ketokohan juga masih menentukan di Pilkada Jabar. Hal itu terbukti dengan kecilnya perolehan pasangan Hasanuddin-Anton yang diusung PDI-P dalam berbagai hitung cepat. Sebab, keduanya dinilai tak begitu dikenal di mata pemilih.

"Ya, faktor ketokohan memang masih harus diperhatikan. Partai besar aja seperti PDI-P di Jabar dan Jatim kalah juga kan," ujar dia.

Metode sampel exit poll ini menggunakan stratified two stage random sampling. Adapun prosedurnya terdiri dari populasi dikelompokkan menurut wilayah kabupaten dan kota.

Lalu masing-masing kabupaten dan kota dipilih TPS sebagai primary sampling unit dengan jumlah proporsional.

Kemudian di masing-masing TPS dipilih empat orang yang baru keluar dari TPS dengan memilih pada waktu yang ditentukan secara acak.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Exit poll ini dibiayai secara mandiri oleh SMRC.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/03/18303941/exit-poll-smrc-ridwan-kamil-uu-mampu-tarik-suara-pemilih-partai-calon-lain

Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke