Salin Artikel

PSI: Banyak Birokrat Kompeten untuk Isi Penjabat Gubernur Jabar

Pertama, penempatan perwira Polri aktif sebagai Pj kepala daerah mengingatkan publik atas efek negatif dari Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru.

"Jadi wajar saja ada kekhawatiran di situ," ujar Tsamara seperti dikutip dari keterangan pers resmi PSI, Rabu (20/6/2018).

Ketiga, Tsamara menilai, masih banyak birokrat yang memenuhi syarat diangkat sebagai Pj kepala daerah.

Justru, ini adalah momentum Kementerian Dalam Negeri untuk mengapresiasi birokrat yang bekerja baik selama ini dengan mempercayakannya menjabat Pj kepala daerah.

"Pemprov Jabar dan Kemendagri tidak kekurangan birokrat kompeten untuk menduduki jabatan penjabat kepala daerah. Saya yakin banyak birokrat yang punya performa baik dan layak diberi kepercayaan," ujar Tsamara.

"Apalagi, birokrat tentunya lebih memahami administrasi pemerintahan daerah (apabila dibandingkan dengan perwira kepolisian)," lanjut dia.

Jangan sampai penunjukan Pj kepala daerah dari TNI/Polri membuat birokrat menjadi putus harapan karena merasa tidak dibutuhkan lagi untuk menjabat posisi yang mestinya diisi birokrat.

"Prinsip meritokrasi harus dikedepankan. Jangan sampai nanti birokrat merasa, 'ah sudah kerja bagus atau tidak bagus, toh tidak diapresiasi'. Kemendagri harus mengevaluasi kebijakan ini," ujar Tsamara.

Oleh sebab itu, Tsamara berharap Kemendagri mendengar opini publik yang menolak pengangkatan Iriawan tersebut.

Meski demikian, Tsamara tetap mempercayai profesionalisme Iriawan sebagai perwira di kepolisian.

"Pak Iriawan tentu saja warga negara yang baik dan juga polisi yang profesional. Namun, beliau masih perwira aktif kepolisian, maka ada baiknya beliau tetap fokus pada tugasnya sebagai Sekretaris Utama Lemhanas yang tidak kalah pentingnya," ujar dia.

Masa jabatan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar berakhir pada Rabu (13/6/2018).

Kementerian Dalam Negeri awalnya menunjuk Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Iwa Karniwa sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur hingga dilantiknya Penjabat Gubernur.

Mendagri Tjahjo Kumolo kemudian tetap melantik Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jabar, Senin pagi, meski sempat menuai polemik.

Ketika wacana Iriawan menjadi Penjabat Gubenur muncul pada Januari 2018, berbagai pihak mengkritik.

Berbagai alasan disampaikan, salah satunya netralitas Kepolisian dalam Pilkada. Apalagi, calon wakil gubernur Jabar yang diusung PDI-P, yakni Anton Carlian, adalah pensiunan Polri

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/20/11093821/psi-banyak-birokrat-kompeten-untuk-isi-penjabat-gubernur-jabar

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke