Salin Artikel

Peta Terkini Pertarungan di Pilkada Jatim Versi Charta Politika

Tidak ada dari kedua pasangan tersebut yang unggul menjelang pemungutan suara pada 27 Juni 2018.

Gambaran itu terlihat dari hasil Survei terbaru Charta Politika yang dirilis di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Jika pemilu digelar pada 23-29 Mei 2018, dari 1.200 responden, sebanyak 44,6 persen memilih Khofifah-Emil Dardak.

Sementara Saifullah (Gus Ipul)-Puti dipilih 34,5 persen responden.

Angka kedua pasangan tersebut masih dalam rentang margin of error plus minus sebesar 2,83 persen atau bisa bertambah atau berkurang 2,83 persen.

Jadi, tidak ada dari kedua pasangan yang unggul.

Adapun mereka yang tidak menjawab atau tidak tahu angkanya relatif tinggi, yakni sebesar 11,6 persen.

Besarnya undecided voters tersebut akan menjadi curuk yang menentukan kemenangan salah satu pasangan.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya memaparkan, dari hasil survei terlihat Khofifah-Emil Dardak menguasai wilayah Mataraman, Mataraman Pesisir, dan Madura.

Sementara pasangan Gus Ipul-Puti menguasai wilayah Arek dan Tapal Kuda.

Fakta lain, elektabilitas Gus Ipul-Puti tersebut tidak berbanding lurus dengan penilaian warga Jatim terhadap kinerja Pemprov Jatim dan Gus Ipul sebagai Wagub.

Mayoritas responden menilai positif. Sebesar 72,4 persen responden merasa puas atas kinerja Pemprov Jatim dan 4,6 persen sangat puas.

Adapun mereka yang kurang puas dan tidak puas sebesar 18,1 persen.

Sementara terhadap kinerja Gus Ipul, sebesar 71,8 persen responden merasa cukup puas dan 4,3 persen sangat puas.

Adapun mereka yang kurang puas dan tidak puas sebesar 18 persen.

Menurut Yunarto, untuk kasus di Jatim, Gus Ipul sebagai petahana tidak bisa disimpulkan kemungkinan besar menang.

Masalahnya adalah Gus Ipul saat ini hanya sebagai Wagub.

Berbeda jika Soekarwo bisa maju kembali dalam Pilkada Jatim, kemungkinan besar akan menang.

Kini, setelah Soekarwo tidak bisa maju Pilkada Jatim, Yunarto mengatakan, perlu ada penelitian kualitatif untuk mengetahui ke pasangan mana kekuatan Soekarwo diberikan.

Pendukung parpol terbelah

Hasil survei elektabilitas pasangan calon tersebut tidak sejalan dengan tingkat keterpilihan parpol di Jatim.

Hitungan matematika, berdasarkan hasil survei, koalisi pendukung Gus Ipul-Puti memiliki suara mayoritas di Jatim.

Rincian elektabilitas parpol di Jatim berdasarkan survei Charta Politika, yakni PKB (25,1 persen), PDI-P (20,3 persen), Gerindra (10 persen), Golkar (7,1 persen), Demokrat (6,4 persen).

Kemudian PPP (5,9 persen), Nasdem (5,1 persen), Perindo (3 persen), PAN (2,7 persen), PKS (1,8 persen) dan Hanura 0,5 persen.

Nyatanya, pendukung seluruh parpol tersebut terbelah dalam mendukung salah satu calon.

Misalnya, PKB. Ada 45,2 persen pendukung PKB yang justru memilih Khofifah-Emil. Seperti diketahui, Khofifah adalah Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama.

Kemudian Gerindra, ada 51,3 persen pendukungnya yang memilih Khofifah-Emil.

Di PDI-P, sebanyak 36,9 persen pendukungnya memilih mendukung Khofifah-Emil. Padahal, Puti merupakan keturunan Soekarno.

Adapun PKS, sebanyak 28,6 persen pendukungnya memilih Khofifah.

Sementara di koalisi pendukung Khofifah-Emil, sebanyak 36,1 persen pendukung Nasdem memilih pasangan Gus Ipul-Puti.

Lalu, di Golkar, sebanyak 32,1 persen pendukungnya memilih Gus Ipul-Puti.

Selain itu di Nasdem, sebanyak 36,1 persen malah memilih Gus Ipul-Puti.

Berdasarkan fakta tersebut, Yunarto melihat, parpol menjadi faktor sekunder dalam menentukan kemenangan Pilkada Jateng.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/08/12031641/peta-terkini-pertarungan-di-pilkada-jatim-versi-charta-politika

Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke