Salin Artikel

BNPT Minta TNI Dilibatkan Jaga "Jalan Tikus" di Sekitar Lapas Nusakambangan

Situasi ini dinilai membahayakan mengingat di dalam lapas Nusakambangan juga terdapat narapidana terorisme.

Oleh sebab itu, Suhardi menilai TNI juga harus terlibat dalam menjaga daerah di sekitar lapas.

"Memang ini berbahaya juga, memang kami butuh Polri dan juga TNI untuk menjaga jalan-jalan tikus itu. Di nusakambangan memang banyak sekali," ujar Suhardi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Awalnya pimpinan Komisi III Desmond J. Mahesa mengungkapkan permintaan kepala lapas Nusakambangan yang meminta Polri menjaga jalur-jalur tikus di sekitar lapas Nusakambangan.

Menurut Desmond, hal itu harus diperhatikan supaya peristiwa penyanderaan oleh napi terorisme di lapas cabang salemba, kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada awal Mei lalu, tidak kembali terjadi.

"Kasus Mako Brimob saja jebol apa lagi Nusakambangan. Jalur-jalur tikus ke arah Nusakambangan juga perlu diantisipasi," kata Desmond.

Selain jalur tikus, lanjut Suhardi, kawasan di sekitar lapas juga banyak terdapat kontrakkan yang dihuni oleh keluarga para narapidana lapas Nusakambangan.

"Dulu kami pernah ke Nusakambangan, itu banyak kontrakan di sekitar itu dan kontrakannya juga ternyata orang-orang yang punya hubungan keluarga yang ada di dalam. Ini yang perlu diantisipasi," kata Suhardi.

BNPT pun menjalin kerja sama dengan pihak lapas dalam memberikan pelatihan bagi petugas lapas dan sipir agar tidak mudah terpengaruh paham-paham radikalisme.

"Kami melatih mereka semua bagaimana harus bersikap. Jadi kami sudah koordinasi dengan Ditjen Lapas. Mudah-mudahan ini jadi inisiatif kami untuk kebaikan," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/30/15143051/bnpt-minta-tni-dilibatkan-jaga-jalan-tikus-di-sekitar-lapas-nusakambangan

Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke