Salin Artikel

Menko Puan: 20 Tahun Reformasi, Potensi Disintegrasi Terus Datang

Namun, menurut Puan, banyak pula tantangan yang hadir selama periode tersebut. Salah satu tantangan itu yakni terkait dengan potensi disintegrasi yang memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Potensi disintegrasi bangsa terus datang. Kita masih ragu-ragu untuk mengatakan bahwa kita adalah Indonesia," ujar Puan dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Menurut Puan, potensi disintegrasi bangsa itu datang karena era globalisasi yang berakibat bukan hanya membuat orang meninggalkan gaya hidup tetapi juga menciptakan disorientasi budaya.

Oleh karena itu, kata Puan, 20 tahun Reformasi tak hanya sekedar peringatan, namun haruslah menyentuh pembangunan manusia dan kebudayaan.

Bila hal itu dijalankan, putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputeri itu yakin persatuan dan kesatuan bangsa tetap kuat.

"Hari ini kita berkumpul bukan untuk saling menyalahkan, bukan untuk mengingat duka 20 tahun lalu, tetapi untuk menyatakan diri kita bahwa kita adalah Indonesia," kata dia.

Kunci penting dari kemajuan bangsa pasca 20 tahun reformasi yakni sumberdaya manusia. Oleh karenanya, dibutuhkan SDM yang mempuni, tangguh dan mandiri untuk menjaga kebhinnekaan bangsa ini ke depan.

Menurut Puan, di sanalah peran penting dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang ia pimpin saat ini.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/22/11181501/menko-puan-20-tahun-reformasi-potensi-disintegrasi-terus-datang

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke